Jumat, 24 Januari 2014

Manusia & Tanggung Jawab


A. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan suatu perbuatan yang dilakukan sebagai perwujudan akan kewajibannya. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang berarti sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia dan setiap orang mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Adalah taggung jawab seperti anggota masyarakat kepada masyarakat lainnya agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
4. Tanggung jawab terhadap bangsa/negara
Kesadaran bahwa dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh Negara. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Setiap tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang terdapat dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Mengabaikan perintah Tuhan berarti meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia memerlukan pengorbanan.


B. Pengabdian

Pengabdian pada hakekatnya adalah bagian dari rasa tanggung jawab. Pengabdian merupakan suatu perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas. Ada tiga macam pengabdian,yaitu pengabdian kepada agama/Tuhan, pengabdian kepada bangsa/negara, dan pengabdian kepada masyarakat.


MACAM-MACAM PENGABDIAN
• Pengabdian Kepada Tuhan dan Agama
Dalam hal ini, yang dimaksud pengabdian kepada Tuhan dan Agama adalah dengan melakukan segala perintah yang telah diajarkan oleh masing-masing agama yang kita percayai.
• Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
Dalam hal ini, yang dimaksud pengabdian kepada Bangsa dan Negara adalah dengan kita membela nama baik bangsa dan negara kita.

CONTOH DARI PENGABDIAN
Seorang TNI yang mengabdikan dirinya kepada negara, demi keamanan bangsa dan negara.
Seorang Tokoh Agama yang mensyiarkan syariat agama.
Seorang Guru mempunyai tanggung jawab untuk mendidik siswanya.
Seorang Mahasiswa mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikannya
Seorang Anak mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan yang di jalaninya .


C. Pengorbanan

Pengorbanan merupakan suatu pemberian sebagai wujud untuk menyatakan kebaktian secara tulus dan ikhlas didasarkan atas kesadaran moral tanpa rasa pamrih. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Setiap orang yang mengabdi akan melakukan pengorbanan. Pengabdian selalu menuntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian. Berikut ini adalah macam-macam pengorbanan.
· Pengorbanan kepada keluarga
· Pengorbanan kepada masyarakat
· Pengorbanan kepada bangsa dan negara

D. Kesimpulan

Manusia melakukan segala aktivitasnya baik dengan disadari ataupun tidak disadari. Namun, ketika manusia tersebut melakukan hal tersebut, manusia tidaklah lepas dari rasa tanggung jawab dari apa yang telah dilakukannya, baik itu disengaja atau tidak disengaja. Tanggung jawab manusia tidaklah sebatas oleh manusia satu dengan yang satunya, namun  dalam kehidupan masyarakat ini manusia memiliki tanggung jawab terhadap Tuhan, orang tua, masyarakat, dan bangsanya sendiri.

Dan ketika manusia tersebut sudah menyadari akan tanggung jawabnya kepada tugas-tugasnya, hal ini tidaklah lagi menjadi sebuah tanggung jawab biasa melainkan menjadi sebuah pengabdian dari manusia tersebut terhadap apa yang di tugaskan olehnya.

Maka dari itu, manusia tidak sedikit melakukan suatu pengorbanan sebagai bentuk rasa tanggung jawab yang ia emban dalam tugas-tugasnya. Maka dalam hal ini, Kita sebagai mahasiswa wajib memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan civitas perkuliahan demi berterima kasih kepada kedua orang tua kita yang telah mendidik kita dengan penuh perjuangan dan pengorbanan agar kita dapat menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi demi menjadi kebanggaan keluarga dan negara ini.

Jumat, 17 Januari 2014

Ringkasan Manusia dan Pandangan Hidup


Menurut Koentjaraningrat, pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup, semuanya itu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan.


A. Pandangan Hidup dan Ideologi

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Setiap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda tergantung dari pengalaman hidup dan lingkungannya. Sedangkan ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Ideologi merupakan pedoman normatif yang digunakan sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ideologi mempengaruhi pandangan hidup seseorang.


B. Cita-Cita

Cita-cita merupakan keinginan, harapan, atau tujuan manusia yang selalu ada dalam pikirannya dan akan terus bertambah tinggi seiring bertambahnya usia manusia tersebut.
Cita-cita juga merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu. Berikut ada beberapa faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-citanya :

Tiga faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-citanya antara lain:
- Manusia itu sendiri
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita-cita tersebut
- Seberapa tinggi cita-cita yang ingin dicapai.

Dua faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita-citanya antara lain:

- Faktor yang menguntungkan ialah faktor yang dapat membantu seseorang meraih cita-citanya. Contoh : hoby, minat, bakat, dll.
- Faktor yang menghambat ialah faktor yang dapat menghalangi seseorang untuk meraih cita-citanya. Contoh : aktifitas yang tidak mendukung untuk meraih cita-citanya, malas, tidak fokus terhadap apa yang ingin di raih atau di cita-citakan, dll.


C. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan merupakan perbuatan moral yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik. Manusia juga berbuat baik atas dorongan suara hatinya. Suara hati merupakan hakim untuk diri sendiri yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan. Kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda.


D. Usaha dan Perjuangan

Usaha perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelangsungan hidupnya.

Kerja keras itu dapat dilakukan dengan ilmu dari manapun, dilakukan dengan jasmani atau dengan kedua duanya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahliannya. Orang yang bekerja dengan berfisik lemah memperoleh hasil sedikit, keterampialn akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai keterampilan. Karna itu mencari ilmu dan keahlian itu keharusan dalam kehidupan seseorang. Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntunlah ilmu dari bulan samapai liang lahat” dalam pendidikan dikatakan sebagai “long life education”.

Contoh dari usaha atau perjuangan: seorang ayah untuk dapat menghidupi keluarganya, ia harus berusaha bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya agar kebutuhan nya dapat terpenuhi.




E. Keyakinan dan Kepercayaan

Ada 3 aliran yang merupakan keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup, yaitu :
1. Aliran Naturalisme : Berintikan spekulasi yang menyatakan mungkin ada Tuhan, mungkin tidak ada Tuhan. Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan.


2. Aliran intelektualisme : Dasar aliran ini merupakan akal/logika. Mana yang benar menurut akal, itulah yang baik. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.


3. Aliran Gabungan : Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup yaitu sosialisme dan religius.


KESIMPULAN

Manusia pada dasarnya memiliki ideologi atau pandangan hidup yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang diinginkannya, dan ideologi tersebutlah yang mendorong seseorang untuk menentukan jalan hidupnya (cita-cita). Maka dari itu manusia terus berusaha untuk mendapatkan apa yang ingin diraih dalam jalan hidupnya (cita-cita). Namun tak sedikit pula manusia yang tidak berusaha mendapatkan cita-cita yang diinginkan karena pasrah akan kekurangan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri (berputus asa). 

Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa tidaklah boleh berputus asa dalam meraih apa yang kita cita-citakan. Karena sebuah cita-cita dapat terpenuhi oleh kepercayaan, kemampuan, dan kegigihan kita dalam meraih cita-cita tersebut. hal inilah yang dapat kita pelajari dalam masalah ini.

Jumat, 10 Januari 2014

RANGKUMAN MANUSIA DAN KEADILAN



Pengertian Keadilan

Keadilan berasal dari kata adil, yang berarti menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya, tidak berat sebelah, dan tidak memihak siapapun. Secara umum, keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

Makna Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Macam-macam Keadilan· Keadilan Moral atau Keadilan Legal, setiap orang berhak melakukan pekerjaan yang cocok dengan dirinya.
· Keadilan distributif, berarti hal-hal yang sama diperlakukan secara sama, dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
· Keadilan komutatif, bertujuan memelihara masyarakat dan kesejahteraan umum.

Kejujuran
Kejujuran merupakan sifat manusia sejak awal tetapi untuk digunakan atau tidak suatu kejujuran itu kembali ke pribadi itu sendiri
Dengan kejujuran ini sebagai hasilnya manusia meliki kepercayaan dan harga diri yang tinggi. Dengan kita bicara jujur manusia mendapat kepercayaan dari orang-orang disekitar serta dinilai baik dimata Tuhan
· Hal” yang dapat menghilangkan kejujuran :
1. Bohong,
2. Mencuri,
3. Manipulasi,
4. Inkar janji.

Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Kecurangan merupakan suatu tindakan yang tidak baik dan identik dengan ketidakjujuran. Kecurangan dapat merugikan orang lain. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya.

Perhitungan (Hisab) dan Pembalasan
Manusia akan dihitung semua amal baik dan buruknya. Jika amal baiknya lebih banyak, maka ia akan masuk surga, tetapi jika amal buruknya lebih banyak, ia akan masuk neraka. Akan ada pembalasan dari setiap amal manusia. Pembalasan adalah suatu reaksi dari perbuatan orang lain.

Pemulihan Nama Baik
Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Ada tiga macam godaan yang merusak nama baik, yaitu harta, tahta, dan wanita.
Jalan yang dapat merusak nama baik antara lain, antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.

Untuk merehabilitasinya, hanya perlu dua langkah yang bisa dilakukan:
1. Identifikasi penyebab rusaknya nama baik.
2. Lakukan upaya pemulihan
Cara untuk memulihkan nama baik:
- Bila kerusakan nama baik akibat suatu kesalahan, akuilah kesalahan itu, lalu ungkapkan penyesalan dan permohonan maaf.
- Bila kerusakan nama akibat suatu kegagalan, jalan terbaik adalah menebus kegagalan itu dengan mencapai prestasi lebih baik.
- Bila kerusakan nama baik akibat kesalahpahaman, carilah jalan untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
- Bila kerusakan nama baik akibat fitnah, tunjukkan dengan bukti dan fakta yang membantah fitnah itu.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Dimana ada korban yang dirugikan atas reaksi itu, pembalasan dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan sifat dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci oleh tuhan, dan merupakan sifat tercela, sifat ini belum akan merasa puas apabila diri kita belum membalaskan kekecewaan atau kekesalan hati kita terhadap oarang yang melakukan kejahatan kepada kita.

Kesimpulan
Pada dasarnya setiap manusia menginginkan suatu keadilan baik itu yang bersifat individu atau sosial. Namun, banyak pula sebagian orang lain yang merebut keadilan manusia lainnya dengan bertindak curang. Hal inilah yang menyebabkan atau menimbulkan rasa ingin balas dendam atau pembalasan terhadap manusia yang berlaku curang tersebut. Maka dari itu menjaga sikap dan mewasdiri terhadap orang lain atau lingkungan sangatlah penting, karena kita tidaklah tau apakah kita mengambil hak atau keadilan orang lain tanpa kita sadari.