Sabtu, 01 Februari 2014

Manusia dan Harapan

A. Harapan

Harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Setiap manusia mempunyai harapan, harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.

Harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?

Ada dua hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
1. Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).

B. Doa

Doa adalah memohon sesuatu yang bermanfaat, juga memohon agar tercegah dari sesuatu yang tidak baik. Doa merupakan salah satu cara untuk kita berkomunikasi dengan Tuhan. Melalui doa, kita dapat mencurahkan isi hati, memohon, dan bersyukur pada Tuhan.

Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa. Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan. Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.

C. Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kepercayaan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Kepercayaan pada tuhan
2. Kepercayaan pada diri sendiri
3. Kepercayaan pada orang lain
4. Kepercayaan pada pemerintah

D. Kesimpulan

Manusia memiliki harapan masing-masing, harapan yang dimiliki manusia umumnya berbeda, tergantung dari pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan yang dimilikinya. Namun, semua itu tetap sama yakni menginginkan yang terbaik untuk manusia tersebut atau menginginkan hal yang tidak baik tidak menimpa manusia tersebut.
Maka dari itu manusia melakukan doa kepada tuhan sesuai dengan kepercayaan yang mereka yakini masing-masing. berdoa tidak hanya untuk memohon, tetapi bisa sebagai media berkomunikasi dengan tuhan, berkeluh kesah, dan bersyukur. Manusia yang percaya bahwa Tuhan itu ada akan mengikuti segala yang Ia perintahkan dan akan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Harapan yang kita inginkan harus disertai dengan usaha, agar harapan tersebut dapat terwujud dan tidak hanya menjadi sebuah angan belaka.

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. Kegelisahan
Kegelisahan merupakan suatu kondisi seseorang ketika Ia merasa sulit atau terhalang untuk menghadapi sebuah rintangan, yang menimbulkan perasaan cemas, khawatir, tidak tentram, dan juga tidak tenang. Kegelisahan yang berlangsung lama dapat menimbulkan penyakit. Manusia dapat merasa gelisah karena mempunyai hati dan perasaan. Menurut Sigmund Freud, perasaan cemas akibat kegelisahan ada tiga macam, yaitu :

· Kecemasan Objektif, merupakan kegelisahan yang wajar dalam kehidupan sehari-hari
· Kecemasan Neurotik, merupakan kegelisahan akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri.
· Kecemasan Moral, merupakan kecemasan yang muncul dari emosi diri sendiri.

adapun faktor-faktor penyebab kegelisahan yakni :

· Gelisah karena telah melakukan perbuatan dosa.
· Gelisah karena diasingkan oleh orang-orang di sekitarnya.
· Gelisah karena takut kehilangan hak miliknya.
· Gelisah karena kurangnya persiapan suatu kegiatan yang akan dilakukan.

itulah beberapa faktor tentang penyebab kegelisahan, dan adapun cara untuk mengatasi kegelisahan yakni :
Berikut ini merupakan beberapa usaha untuk mengatasi kegelisahan.

Ø Instropeksi diri untuk mengetahui penyebab kegelisahan tersebut.
Ø Bersedia menerima segala resiko atau akibat yang akan terjadi dengan rasa tabah dan senang hati.
Ø Mencoba memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kegelisahan.
Ø Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, tabah, sabar, dan ikhlas.

B. Keterasingan

Keterasingan adalah hal atau keadaan terasing, adapun keadaan terasing yaitu keadaan dimana seseorang terpisah atau jauh dari orang lain. Orang yang terasing akan merasa dikucilkan oleh orang-orang disekitarnya. Ada dua faktor yang menyebabkan keterasingan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Ø Faktor internal adalah faktor yang membuat pribadi sulit untuk menyesuaikan diri dengan dunia luar.
Ø Faktor eksternal terjadi sebagai akibat dari tindakan pelaku yang dianggap tidak bisa dibenarkan.


C. Kesepian

Kesepian berasal dari kata sepi atau sendiri, kesepian biasanya disebabkan karena dia tidak mempunyai teman atau dia sendiri yang ingin menyendiri karena suasana hati yang sedang kacau. Tapi dalam hal ini kita harus membedakan kesepian dengan kesendirian karena dua kata itu memiliki makna yang berbeda.
Kesepian tidak selalu karena dia sendiri atau tidak mempunyai teman lantas hal itu membuatnya kesepian. Ada juga orang yang memilki banyak teman dan keluarga tetapi ia merasa tidak dimengerti, tidak didengarkan, atau merasa berbeda dari orang lain.
Banyak hal yang membuat manusia merasa kesepian, entah itu karena perpisahan, direndahkan, kejadian masa lalu yang buruk dll. Bagaimana cara menghilangkan kesepian? Hal pertama yang bisa kita lakukan jika ingin terlepas dari kesepian adalah kita bisa awali dengan menyibukkan diri entah dengan mengadakan acara ataupun dengan bergabung dengan suatu komunitas. Dari situ kita bisa menemukan banyak teman baru yang cocok dengan kepribadian kita. Atau menyibukan diri kita dengan mengikuti berbagai kegiatan yang positif agar diri kita tidak merasa sendiri dan kita dapat berinteraksi dengan orang lain.


D. Ketidak Pastian

Ketidak pastiaan berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian itu disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.


Sebab – Sebab Terjadinya Ketidak Pastian
Menurut Siti Meichati dalam bukunya kesehatan mental ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir pasti. Sebab - sebab tersebut adalah :

1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus - menerus, biasanya tentang hal - hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui oleh penderita. Misalnya, Selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.

2. Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang tidak terkendalikan, tidak normal, kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab - sebabnya.

3. Kompulsi
Kompulsi adalah adanya keragu - raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tidak disadari untuk selalu melakukan perbuatan - perbuatan yang serupa berulang kali (Neurose).

4. Histeria
Histeria adalah neurose jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.

5. Delusi
Delusi adalah menujukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam :
1. Delusi Persekusi : Menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
2. Delusi Keagungan : Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang disekitarnya sebagai orang - orang tidak penting.
3. Delusi Melancholis : Merasa dirinya bermasalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau delirium tremens, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tidak terkuasa lagi. Ia kehilangan ingatannya, mengalami tensi tinggi dan mengingat sesuatu yang belum pernah dialami.

6. Halusinasi
Halusinasi adalah khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang - kadang karena halusinasi orang - orang merasa mendapat tekanan - tekananan terhadap dorongan - dorongan itu menemukan untuk menentukan sasaran. Ini nampak dalam perbuatan - perbuatan penderita (Penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang khayalan sendiri).

7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat terpengaruh oleh emosinya. Sampai pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan pada nafsu makan, pusing - pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi, atau lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan didalam gerakan - gerakan lari - larian, nyanyian, tertawa, dan berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak nafsu makan, tidak bersemangat, gelisah resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri. Jelas bahwa orang yang demikian tidak mungkin berpikir dengan tenang, dan dengan baik.


Usaha – Usaha Mengatasi Ketidak Pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini tergantung kepada mental Si Penderita. Kata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik untuk penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya sudah jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi.

E. Kesimpulan

Manusia tidak luput dari kegelisahan, karena manusia memiliki perasaan. banyak hal yang membuat manusia menjadi gelisah tergantung dari apa yang menyebabkan manusia itu sendiri menjadi gelisah. Dampak negatif dari kegelisahan ialah merasa khawatir dan merasa sendirian ketika kita tidak menemukan pemecahan dari masalah yang membuat kita gelisah. Hal tersebut mengakibatkan rasa tertekan terhadap pribadinya dan menyebabkan seolah-olah dirinya merasa dikucilkan atau di asingkan oleh orang disekitarnya. 

Maka dari itu untuk mengatasi kegelisahan manusia dapat mengevaluasi diri dan berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, sabar, tabah, dan ikhlas sehingga hatinya merasa tenang dan tentram.