Senin, 24 November 2014

INTERNET DAN PSIKOLOGI

 Perkembangan teknologi kini sudah sangat pesat, serta perkembangan teknologi dalam beberapa aspek sudah mengubah pola kehidupan masyarakat. Perubahan teknologi ini memiliki beberapa dampak. Dampak positif yang sangat nyata di lini bisnis, pekerja, bahkan murid-murid sekolah hingga mahasiswa yang sangat bergantung dengan kecepatan bertukar informasi satu dengan yang lain. Dampak negatif yang juga dapat terjadi adalah mudahnya informasi mengenai pornografi tersebar melalui jaringan internet.

Disamping itu, Negara Indonesia menjadi konsumen gadget terbesar yang dapat kita simpulkan akan semakin mudah dan cepat mengakses internet dengan berbagai smartphone yang canggih. Dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa sepanjang waktunya tidak lepas dari perangkat canggih tersebut yg mudah terhubung melalui internet. Terlebih lagi kurangnya kesadaran dan pengawasan dari orang dewasa terhadap anak-anak dalam mengakses konten di internet. Dengan adanya kontrol pada konten yang boleh dan tidak boleh diakses dapat dilakukan dan diterapkan dengan beberapa cara yaitu dengan mengaktifkan gembok TelusurAman, memberi pengetahuan tentang dampak buruk internet, sesekali control gadget dan computer si anak, dan dengan menggunakan software keylogger yaitu perangkat lunak mata-mata yang dapat memonitor setiap keystroke pengguna mengetik pada keyboard tertentu.

Dengan banyaknya social media yang semakin popular dilingkungan masyarakat tidak menutup kemungkinan berbagai penyimpangan kian sering terjadi.

Mungkin salah satu contoh kasusnya yang sedang heboh di media massa saat ini adalah sebuah akun Twitter dengan nama akun @T********** 2000, dimana dia banyak mentweet tentang seorang politikus dan merusak nama baik orang yang bersangkutan, karena masalah ini orang yang memiliki akun tersebut dapat diancam dengan pasal yang setimpal dengan perbuatan yang ia lakukan. Namun dengan identitas palsu yang dia gunakan untuk membuat akun tersebut, polisi pun sulit untuk mencari keberadaannya.

Seringnya penyebaran berita atau informasi yang belum terbukti faktanya oleh oknum yang tidak bertanggung-jawab juga dapat memicu konflik baru antara sekelompok manusia. Dapat kita lihat baru-baru ini Negara kita melalui masa-masa pemilu. Perhatikan penyebaran berita yang mudah membuat orang tertarik untuk menanamkan berbagai aspirasi sebagai wujud aksi demokratis. Walaupun sebenarnya pengertian demokrasi tidak mencerminkan seperti itu. Dalam berdemokrasi juga harus memperhatikan etika dan moral. Namun umumnya sebagian orang mudah terprovokasi hingga menyalahgunakan sikap demokrasi tersebut yang pada akhirnya saling perang opini diberbagai media social hingga timbulnya perpecahan disebagian masyarakat. Sebagai pengguna internet khususnya social media kita seharusnya menyadari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Selalu tetap waspada agar kita tidak termasuk orang-orang yang terkena dampak negatifnya, melainkan lebih mengutamakan manfaat agar tetap merasakan dampak positifnya dari fasilitas internet tersebut.

Berikut dijelaskan berbagai aspek penggunaan internet dilihat dari aspek psikologis dan aspek demografis.

Aspek Psikologis

          Selain adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang telah disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa apek social dan psikologis yang berkaitan dengan penggunaan internet, antar lain;

Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.

Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.

Kebutuhan komersial masyarakat meningkat;

Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operan di kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?

Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?

Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.

Aspek Demografis

Aspek demografis adalah aspek yang harus mempertimbangkan gender, usia, budaya dan SES (Social – Economic – Status ) dalam interaksi individu dan internet. Di Indonesia, usia muda adalah usia yang paling banyak menggunakan internet. Remaja dan eksekutif muda adalah golongan yang paling banyak menghabiskan waktu berselancar di dunia maya dan bersosialisasi di social media seperti Facebook dan Twitter. Pemasar yang ingin memasarkan produk untuk kawula muda dapat memanfaatkan social media ini sebagai sarana promosi yang ampuh.

Pengaruh Gender
Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.

Pengaruh Usia
Pemanfaatan Internet tentu harus disesuaikan dengan tingkat usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak sesuai tingkat usianya.

USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine khusus anak-anak.

USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.

USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.

USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak kepada orang tua.

USIA 14 S/D 17 TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.

Pengaruh Budaya
 Pengaruh dalam aspek budaya, tentunya perubahan ini memiliki beberapa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari perkembangan teknologi ini adalah mudahnya penyebaran informasi dari sisi mengenal hal positif dari budaya lain seperti kebiasaan orang Indonesia yang sering mengulur-ngulur waktu, dengan perkembangan teknologi di era globalisasi yang semakin luas, dapat belajar dari negara-negara maju tentang bagaimana menghargai waktu dan disiplin yang nantinya dapat diterapkan pada budaya masyarakat Indonesia sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.

Selain dampak positif, perkembangan teknologi juga dapat memiliki dampak negatif dari aspek budaya. Dampak negatif itu adalah kurangnya minat masyarakat terhadap budaya sendiri, contohnya seperti masayarakat Indonesia sekarang yang lebih bangga berbicara menggunakan bahasa asing ketimbang menggunakan bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah salah satu identitas bangsa. Tak sedikit juga kalangan masyarakat remaja yang lebih senang belajar budaya asing seperti jenis tarian break-dance , sufle dance, dan jenis tarian asing lainnya dari pada tarian tradisional seperti tari kecak dan lain-lain. Hal ini disebabkan sangat mudahnya berbagai informasi yang didapatkan melalui media internet.

Dampak Penggunaan Internet

Dalam pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa penggunaan internet dapat mempengaruhi seseorang kearah yang baik atau buruk tergantu dari si pengguna internet dalam penggunaannya baik ke hal positif atau negative. Bisa kita

Dampak Positif    :

  • Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
  • Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
  • Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
  • Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
  • Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
  • Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau penjualan.

Dampak Negatif    :


  • Internet atau jejaring sosial sering disalah gunakan pada sebagian orang
  • Banyak terjadi penipuan
  • Banyak terjadi perdagangan wanita di jejaring sosial
  • Internet dapat menghapus budaya suatu bangsa apabila generasi muda bangsa tersebut hanya sibuk mementingkan perkembangan internet tanpa memikirkan untuk melestarikan budaya mereka sendiri.

Sumber:
Werner J. Severin & James W.Tankard,Jr(2001).Teori Komunikasi: Sejarah, Metode&Terapan.Addison Wesley Longman, Inc
Dr.Deni Darmawan,S.Pd.,M.Si.(2012).Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi.PT Remaja Rosdakarya\
http://news.liputan6.com/read/553984/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.
http://news.detik.com/read/2014/10/22/093946/2726170/1513/mahasiswa-indonesia-tersangka-pemerkosa-mulai-diadili-di-canberra
http://log.viva.co.id/news/read/559852-tips-mengontrol-anak-pakai-internet
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/dmnm/2004-e-customers-analisis-perbedaan-antara-demografi-psikografi-synchografi-dan-technog
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1308/1067. 29 Desember 2011.
http://www.psikologizone.com/dampak-psikologis-teknologi-komunikasi/06511992