Perkembangan teknologi kini sudah sangat pesat, serta
perkembangan teknologi dalam beberapa aspek sudah mengubah pola kehidupan
masyarakat. Perubahan teknologi ini memiliki beberapa dampak. Dampak positif
yang sangat nyata di lini bisnis, pekerja, bahkan murid-murid sekolah hingga
mahasiswa yang sangat bergantung dengan kecepatan bertukar informasi satu
dengan yang lain. Dampak negatif yang juga dapat terjadi adalah mudahnya
informasi mengenai pornografi tersebar melalui jaringan internet.
Disamping itu, Negara Indonesia menjadi konsumen gadget
terbesar yang dapat kita simpulkan akan semakin mudah dan cepat mengakses
internet dengan berbagai smartphone yang canggih. Dari anak-anak, remaja hingga
orang dewasa sepanjang waktunya tidak lepas dari perangkat canggih tersebut yg
mudah terhubung melalui internet. Terlebih lagi kurangnya kesadaran dan
pengawasan dari orang dewasa terhadap anak-anak dalam mengakses konten di
internet. Dengan adanya kontrol pada konten yang boleh dan tidak boleh diakses dapat
dilakukan dan diterapkan dengan beberapa cara yaitu dengan mengaktifkan gembok
TelusurAman, memberi pengetahuan tentang dampak buruk internet, sesekali
control gadget dan computer si anak, dan dengan menggunakan software keylogger
yaitu perangkat lunak mata-mata yang dapat memonitor setiap keystroke pengguna
mengetik pada keyboard tertentu.
Dengan banyaknya social media yang semakin popular
dilingkungan masyarakat tidak menutup kemungkinan berbagai penyimpangan kian
sering terjadi.
Mungkin salah satu contoh kasusnya yang sedang heboh di
media massa saat ini adalah sebuah akun Twitter dengan nama akun @T**********
2000, dimana dia banyak mentweet tentang seorang politikus dan merusak nama
baik orang yang bersangkutan, karena masalah ini orang yang memiliki akun
tersebut dapat diancam dengan pasal yang setimpal dengan perbuatan yang ia
lakukan. Namun dengan identitas palsu yang dia gunakan untuk membuat akun
tersebut, polisi pun sulit untuk mencari keberadaannya.
Seringnya penyebaran berita atau informasi yang belum terbukti
faktanya oleh oknum yang tidak bertanggung-jawab juga dapat memicu konflik baru
antara sekelompok manusia. Dapat kita lihat baru-baru ini Negara kita melalui
masa-masa pemilu. Perhatikan penyebaran berita yang mudah membuat orang
tertarik untuk menanamkan berbagai aspirasi sebagai wujud aksi demokratis.
Walaupun sebenarnya pengertian demokrasi tidak mencerminkan seperti itu. Dalam
berdemokrasi juga harus memperhatikan etika dan moral. Namun umumnya sebagian
orang mudah terprovokasi hingga menyalahgunakan sikap demokrasi tersebut yang
pada akhirnya saling perang opini diberbagai media social hingga timbulnya
perpecahan disebagian masyarakat. Sebagai pengguna internet khususnya social
media kita seharusnya menyadari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri
maupun orang lain. Selalu tetap waspada agar kita tidak termasuk orang-orang
yang terkena dampak negatifnya, melainkan lebih mengutamakan manfaat agar tetap
merasakan dampak positifnya dari fasilitas internet tersebut.
Berikut dijelaskan berbagai aspek penggunaan internet
dilihat dari aspek psikologis dan aspek demografis.
Aspek
Psikologis
Selain adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang
telah disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa apek social
dan psikologis yang berkaitan dengan penggunaan internet, antar lain;
Individual
space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual
karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih,
misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang
berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan
demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space
tersebut.
Kecemasan sosial
terhadap suatu fenomena meningkat.
Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan
lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum
adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah
adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan
sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga
fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang
akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh
adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi
tinggi yang membahana.
Kebutuhan
komersial masyarakat meningkat;
Kriminalitas
meningkat; jika kita melihat tayangan di TV
mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih
maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses
meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku
kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operan di kejahatan di dunia
maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan
kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih ingat
kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?
Pemenuhan
rasa ingin tahu (need of curiousity);
sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar
biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang
besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa
penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan
menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
Tehnologi
dapat mengurangi kreativitas;
teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh
karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut.
Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di
kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak
pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.
Aspek Demografis
Aspek
demografis adalah aspek yang harus mempertimbangkan gender, usia, budaya dan
SES (Social – Economic – Status ) dalam interaksi individu dan internet. Di
Indonesia, usia muda adalah usia yang paling banyak menggunakan internet.
Remaja dan eksekutif muda adalah golongan yang paling banyak menghabiskan waktu
berselancar di dunia maya dan bersosialisasi di social media seperti Facebook
dan Twitter. Pemasar yang ingin memasarkan produk untuk kawula muda dapat
memanfaatkan social media ini sebagai sarana promosi yang ampuh.
Pengaruh
Gender
Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri
khas yang dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan
pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan
gender sebagai “seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang
dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial,
dalam suatu masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang
sering bermain dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain.
Wanita selalu memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu
sensitive pada apa yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih
cenderung ke forum atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk
melakukan hal itu. Internet juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh
fashion jaman sekarang. Contohnya dari Korea, bisa saja mereka membuat para
pria mengenakan fashion itu, tetapi dari sudut pandang wanita fashion itu tidak
cocok untuk mereka yang pria jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang
para pria banyak yang mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya
rambut itu membuat mereka terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya
internet dan globalisasi membuat banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita
dan wanita seperti pria.
Pengaruh
Usia
Pemanfaatan Internet tentu harus disesuaikan dengan tingkat
usia anak. Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu
semua memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet
pada anak sesuai tingkat usianya.
USIA 4 S/D 7 TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri.
Meskipun demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi
ketika anak menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus
mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi,
berdasarkan pengamatan orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut,
maka orang tua bisa menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah
direktori atau search engine khusus anak-anak.
USIA 7 S/D 10 TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan kehidupan
sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor pertemanan dan
kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seorang
anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang dikerjakannya di
Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
USIA 10 S/D 12 TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak
pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi
Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan
dengan hobi mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep
kredibilitas. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di
Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang
disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
USIA 12 S/D 14 TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan
sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik
dengan online chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi
kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal
seksual kepada anaknya. Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara
diam-diam ataupun tanpa persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya
resistansi sang anak kepada orang tua.
USIA 14 S/D 17 TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam
kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang
secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas
dari orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi,
tetapi tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.
Pengaruh
Budaya
Pengaruh dalam aspek budaya, tentunya perubahan ini
memiliki beberapa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari
perkembangan teknologi ini adalah mudahnya penyebaran informasi dari sisi
mengenal hal positif dari budaya lain seperti kebiasaan orang Indonesia yang
sering mengulur-ngulur waktu, dengan perkembangan teknologi di era globalisasi
yang semakin luas, dapat belajar dari negara-negara maju tentang bagaimana
menghargai waktu dan disiplin yang nantinya dapat diterapkan pada budaya
masyarakat Indonesia sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia.
Selain dampak positif, perkembangan teknologi juga dapat memiliki
dampak negatif dari aspek budaya. Dampak negatif itu adalah kurangnya minat
masyarakat terhadap budaya sendiri, contohnya seperti masayarakat Indonesia
sekarang yang lebih bangga berbicara menggunakan bahasa asing ketimbang
menggunakan bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah salah satu identitas
bangsa. Tak sedikit juga kalangan masyarakat remaja yang lebih senang belajar
budaya asing seperti jenis tarian break-dance , sufle dance, dan jenis tarian
asing lainnya dari pada tarian tradisional seperti tari kecak dan lain-lain.
Hal ini disebabkan sangat mudahnya berbagai informasi yang didapatkan melalui
media internet.
Dampak Penggunaan Internet
Dalam
pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa penggunaan internet dapat
mempengaruhi seseorang kearah yang baik atau buruk tergantu dari si pengguna
internet dalam penggunaannya baik ke hal positif atau negative. Bisa kita
Dampak Positif :
- Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
- Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
- Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
- Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
- Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
- Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau penjualan.
Dampak Negatif :
- Internet atau jejaring sosial sering disalah gunakan pada sebagian orang
- Banyak terjadi penipuan
- Banyak terjadi perdagangan wanita di jejaring sosial
- Internet dapat menghapus budaya suatu bangsa apabila generasi muda bangsa tersebut hanya sibuk mementingkan perkembangan internet tanpa memikirkan untuk melestarikan budaya mereka sendiri.
Sumber:
Werner J. Severin & James W.Tankard,Jr(2001).Teori Komunikasi: Sejarah, Metode&Terapan.Addison Wesley Longman, Inc
Werner J. Severin & James W.Tankard,Jr(2001).Teori Komunikasi: Sejarah, Metode&Terapan.Addison Wesley Longman, Inc
Dr.Deni Darmawan,S.Pd.,M.Si.(2012).Pendidikan Teknologi
Informasi dan Komunikasi.PT Remaja Rosdakarya\
http://news.liputan6.com/read/553984/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-kehidupan-manusia.
http://news.detik.com/read/2014/10/22/093946/2726170/1513/mahasiswa-indonesia-tersangka-pemerkosa-mulai-diadili-di-canberra
http://log.viva.co.id/news/read/559852-tips-mengontrol-anak-pakai-internet
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/dmnm/2004-e-customers-analisis-perbedaan-antara-demografi-psikografi-synchografi-dan-technog
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1308/1067. 29 Desember 2011.
http://www.psikologizone.com/dampak-psikologis-teknologi-komunikasi/06511992
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1308/1067. 29 Desember 2011.
http://www.psikologizone.com/dampak-psikologis-teknologi-komunikasi/06511992