A. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
B. Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :
þ Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan sistem informasi akuntasi (SIA).
þ Fokus baru pada Informasi (management information sistem – MIS)
Seiring denga diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen.
þ Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM. DSS adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusannya oleh manajer.
þ Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh (teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
þ Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES) Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-bases sistems).
C. Lingkup Data
1. Hirarki Data
Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Contoh, data dapat berupa jumlah jam kerja pegawai dalam perusahaan. Saat data ini diproses, ia dapat berubah menjadi informasi.
⦁ Bit adalah Unit terkecil dari data
⦁ Byte adalah Kelompok bit yang menggambarkan karakter
⦁ Field adalah Kumpulan karakter secara logik yang terbentuk ke dalam kata, kumpulan kata atau kumpulan angka
⦁ Record adalah Kumpulan field yang saling berhubungan secara logical
⦁ File adalah Kumpulan record yang saling terhubung secara logical
⦁ Database adalah Kumpulan file yang saling terhubung secara logical
2. Penyimpanan Sekunder
⦁ Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD)
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
⦁ Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD)
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.
3. Pemrosesan Data
⦁ Pengolahan Batch adalah Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
⦁ Pengolahan On – Line adalah Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
⦁ Sistem Real Time adalah Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.
D. Database
⦁ Era Permulaan Database
Hambatan dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi fisik ini, dan uashanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logic. Organisasi logic memadukan data dari berbagai lokasi fisik yang berlainan. Ia adalah cara pemakai melihat data. Organisasi fisik sebaliknya, cara computer melihat data sebagai file yang terpisah. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk mencapai perpaduan data logic dalam file tunggal, dan juga perpaduan logic antara beberapa file.
⦁ Konsep Database
Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali
⦁ Struktur Database
Penekanan pada kegiatan pengolahan data adalah pada kemampuan untuk mengakses data dengan cepat serta efisien dalam penggunaan secondary storage.
a. Struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
Hubungan antara data membentuk suatu jenjang seperti pohon. Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data yang berjenjang, disebut dengan node. Node yang paling atas atau level 1 disebut dengan root . tiap node dapat bercabang ke node lain. Satu node hanya mempunyai satu orang tua.
b. Struktur data jaringan (network data structure)
Hubungan data sama dengan struktur hirarki, tetapi untuk setiap node bisa mempunyai lebih dari satu orang tua.
c. Struktur data hubungan (relational data structure)
Data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari kolom (field) dan baris (record). Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci bukan berdasarkan alamat atau pointer di dalam record seperti pada strutur pohon dan jaringan.
⦁ Keunggulan dan kelemahan database dan DBMS
DBMS adalah perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implisit. Keunggulan dan kelemahannya,yaitu : Keuntungan : mengurangi kerangkapan data, mencapai independensi data, mengintegrasi data dari beberapa file, mengambil data dan informasi secara cepat, meningkatkan keamanan data. Sedangkan kelemahannya adalah perangkat lunak yang mahal, konfigurasi perangkat keras yang besar, dan mempertahankan staff Database Administrator.
E. Peranan Database Dan DBMS Dalam Memecahkan Masalah
Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk pemecahan masalah. Namun, memberikan dasar-dasar penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi para spesialis informasi dan pemakai. Contohnya adalah seorang psikolog yang memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan identitas yang berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memiliki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut.
F. System Pengolahan Data
⦁ Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
Sistem pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP.
⦁ Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara redod perusahaan yang akurat dan up to date.
⦁ Tugas Pengolahan Data
a. Pengumpulan data
dilakukan terkait dengan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi
b. Pengubahan data
Dilakukan dalam mentransformasi data menjadi format yang dapat digunakan. Pengubahan data mencakup pengelompokkan, pengurutan, penghitungan, serta rekapitulasi.
c. Penyimpanan Data
Terkait dengan transaksi yang terjadi selama operasi. Terdapat dua sistem penyimpanan data yaitu penyimpanan berurutan dan penyimpanan langsung.
d. Pembuatan dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada di dalam ataupun diluar perusahaan. Pembutan dokumen terkait dengan berbagai kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan.
⦁ Contoh Sistem Pengolahan Data
1. Memenuhi Pesanan Pelanggan
Dalam diskripsi tiap sub sistem sebelumnya kita menggunakan nomor dari DFD untuk mempermudah dalam menghubungkan penjelasan dengan diagram.
1. Entri pesanan (order entri)
a. mengedit data pesanan
perusahaan menggunakan from pemesanan penjualan sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencatat semua data yang diperlukan untuk mengolah pesanan pelanggan.
b. Melakukan pengecekan kridit
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah perusahaan ingin melakukan bisnis dengan pelanggan atau tidak, salah satu cara untuk melakukan pengecekan kredit adalah memasukan jumlah pesanan pada jumlah account receivable.
c. melakukan log in pesanan
jika pesanan di terima maka kita masukan deskripsi identivikasi singkat kedalam file order log dan menuliskan record accepted order, yang akan menjadi input bagi sistem inventarisasi menandai pesanan yang terpenuhi.
ketiga langkah diatas membentuk hubungan berantai mereka dihubungkan dengan arus data, tanpa adanya keikutsertaan masalah penyimpangan data.
2. Inventarisasi
kita telah menerima pesanan pelanggan. Sekarang kita harus menentukan apakah kita dapat memenuhinya atau tidak.
a. mengecek keseimbangan persediaan
langkah pertama adalah mengecek keseimbangan atau neraca persediaan untuk tiap item yang dipesan. Item record (record item) untuk item yang dipesan dipanggil atau dibaca dari file inventori. Field neraca persediaan dari record inventarisasi diperbandingkan dengan jumlah pesanan dari record pesanan yang diterima untuk melihat apakah masih ada stok yang cukup untuk memenuhi pesanan tersebut pesanan yang tidak dapat dipenuhi, beck order recor dimasukan ke dalam field beck order.
b. mengecek point pemesanan kembali
kita harus mengecek untuk melihat apakah neraca persediaan yang baru dapat memenuhi point pemesanan kembali. Setiap record item berisi field point pemesanan kembali recor point (point pemesanan kembali) adalah jumlah inventarisasi yang memicu aktifitas penambahan stok.
c. menambah item yang diterima
untuk menambah atau menaikan neraca yaitu dengan adanya penambahan stok yang diterima dari pemasok dengan menggunakan arus data receive item dari item penerimaan dan memperbarui field neraca persediaan dari item yang diterima dalam file inventori.
3. Penagihan
Invoice atau faktur adalah pemberitahuan resmi yang dikirim oleh perusahaan ke pelanggan untuk memberi tahu pelanggan tersebut mengenai jumlah hutang.
a. mendapatkan data pelanggan
data pelanggan meliput nama dan alamat keterangan pengiriman, dan nomor tenagga penjual yang akan ditulis pada faktur dan dokumen lain
b. membuat faktur
pembuatan faktur melibatkan perhitungan aritmatika salah satu perhitunganya adalah tiap line item (item baris) atau item yang terdaftar dalam from faktur diuraikan dengan mengalikan harga dengan jumlah item.
4. Account receivable
a. memasukan receivable baru
b. menghapus receivable yang telah terbayar
c. membuat steatment
d. memberikan data pada buku besar umum
⦁ Peranan Pemrosesan Data dalam Pemecahan Masalah
Sistem pengolahan data dapat menghasilkan output informasi dalam bentuk laporan standar serta dapat memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
G. Sistem Informasi Manajemen
⦁ Pengertian dasar SIM
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
⦁ Konsep Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi.
⦁ Peranan SIM dalam Pemecahan Masalah
a. Investigasi situasi Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi. Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu : Perumusan masalah, Identifikasi tujuan keputusan dan Diagnosis penyebab
b. Mengembangkan alternative
c. Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik, Kriteria pengukuran efektivitas adalah : Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi dan Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
d. Melaksanakan dan memantau keputusan, Jenis keputusan yang dihasilkan oleh para Manajer adalah sebagai berikut :
- Keputusan terprogram : Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
- Keputusan tidak terprogram : Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
H. Sistem Penunjang Keputusan
⦁ Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan interaksi secara manual, saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
⦁ Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur (Turban, 2001). SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.
⦁ Model SPK
a. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk ideal ataupun dalam skala yang berbeda.
b. Model Analog
Model analog bisa mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan yang berubah menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji.
c. Model Matematik (model simbolik)
Format model simbolik berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan (equation). Bentuk persamaan adalah tepat, singkat dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, tetapi juga lebih cepat dimengerti maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal dalam penelitian operasional dan ilmu sistem, dimana digunakan suatu logika simbolis.
⦁ Pemodelan Matematis beserta Keuntungan dan Kerugiannya
KEUNTUNGAN
a. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
b. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
c. Model memberikan daya peramalan
d. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
e. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
f. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
g. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
h. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
i. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
j. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
k. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:
a. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
b. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
⦁ SPK Berkelompok
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompo-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.
⦁ Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Bahwa sistam informasi manajemen sangat cocok untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer memahaminya. SPK dapat memperluas dukungan ini melalui langkah-langkah selanjutnya dalam proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukan karena peralatan yang digunakan, karena SIM dan SPK keduanya mempunyai peralatan-peralatan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Brigida. (2008). Sistem informasi berbasis komputer.
http://informatika.web.id/sistem-informasi-berbasis-komputer-cbis.htm. Diakses pada tanggal 18 Desember 2016
E.S.Margianti & D. Suryadi H.S. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Gunadarma.
Laudon, J.P., Laudon, K.C. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat
McLeod, Raymond, Management
Information System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.McNurlin, Barbara C,;
Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice,
4th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.