KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan
ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya
Dasar, pada semester I, di tahun ajaran 2013, dengan topik bahasan MANUSIA DAN KEINDAHAN. Dengan membuat
tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal hubungan manusia dengan
keindahan, baik dengan tuhan, alam, dan sesama
yang meliputi berbagai hal.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami
banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan
yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Karya ilmiah yang berjudul manusia dan
keindahan ini membahas keseluruhan tentang hubungan
manusia dan keindahan.
Tujuan pemulisan ini adalah untuk
memberitahukan kepada orang banyak tentang hubungan manusia dengan keindahan, agar mereka semua dapat mengetahui hubungan antara manusia dengan
keindahan baik dengan tuhan, alam, dan sesama.
Metode yang digunakan dalam
penulisan makalah ini adalah dengan melakukan Studi Pustaka. Kami mencari
bahan-bahan tentang manusia dan keindahan lewat Internet, juga melalui
buku-buku yang membahas
manusia dan keindahan. Tidak hanya itu, untuk memperkuat makalah ini, kami juga melakukan pengamatan secara langsung dengan melihat hal
disekitar. Dengan mengamati hal disekitar kita dan memahami
apa saja yang berkaitan atau berhubungan dengan keindahan.
Berdasarkan hasil penelitian, kami
mengetahui bahwa keindahan
bukanlah hal yang mudah dijelaskan atau digambarkan oleh pikiran manusia satu
dengan yang lainnya. Karena keindahan memiliki nilai yang berbeda-beda dan
kepuasan atau pandangan manusia yang satu dan yang lainnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keindahan adalah hal yang mudah dipikirkan namun sulit untuk dijelaskan,
banyak masyarakat tahu tentang keindahan namun tidak dapat menjelaskan arti
keindahan yang sebenarnya. Karena hal inilah maka kami membuat makalah yang
membahas tentang pengertian keindahan yang lebih mendalam. Agar kita mengetahui
arti dan hubungan antara manusia dan keindahan
B. Identifikasi Masalah
Melihat semua hal yang
melatarbelakangi permasalahan
diatas maka kami menyimpulkan beberapa hal permasalahan yang dapat di bahas
dalam makalah ini, yaitu:
1.
Pengertian Manusia dan keindahan
2.
Renungan
3.
Keserasian
C. Pembatasan Masalah
Karena pembahasan yang begitu luas tentang manusia dan keindahan, maka kami
membatasi permasalahan yang kami bahas sesuai dengan apa yang kami tahu dan
pelajari.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang
dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah
sebagai berikut:
”Bagaimana hubungan manusia dengan keindahan
berkaitan?”
E.Kegunaan pembahasan
Kegunaan pembahasan
ini adalah sebagai informasi bagi kita semua agar kita mengetahui lebih jauh dan mendalam
lagi tentang hubungan manusia dan keindahan.
F. Tujuan Pembahasan
Pembahasan
ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi
para remaja dalam pemahaman tentang manusia dan keindahan yang membahas tentang:
1.
Apa hubungan manusia dan keindahan.
2.
Apa manfaat keindahan bagi manusia.
G. Metode Pembahasan
Untuk mendapatkan data dan informasi
yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan
langsung, teknik wawancara, dan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka.
Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa
elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.
H. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan berangkat
dari keyakinan penulis setelah cukup melakukan pengenalan secara meluas
terhadap masalah yang diangkat. Adapun keyakinan atau hipotesis tersebut adalah
“Kurangya pemahaman kita tentang keindahan dan manusia”
Hal ini, menjadi salah satu faktor yang paling dominan untuk dapat dikatakan
sebagai “penyebab”.
I. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jakarta
dalam jangka waktu 2minggu. Dimulai dari pengumpulan data,
kegiatan lapangan hingga penulisan hasil akhir pembahasan.
J. Sistematika Pembahasan
Pada makalah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab
pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan masalah, tujuan penelitian,
metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian, sampai terahir
kepada sistematika penelitian. Dilanjutkan dengan bab ke dua yang berisi
tentang kerangka teoritis yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh ahli.
Bab berikutnya, kami membahas secara
keseluruhan tentang masalah yang diangkat, yaitu tentang hubungan manusia dan keindahan. Termasuk didalamnya biodata dari para narasumber kami.
Bab keempat merupakan bab penutup
dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini, penulis menyimpulkan uraian yang
sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang baiknya kita
lakukan agar memahami hubungan manusia dan keindahan.
BAB II
TEORI
A. Definisi Manusia dan
Keindahan
1. Pengertian Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan makhluk
lainnya. Tuhan memberi akal dan hati kepada manusia. Dengan akal, manusia dapat
berpikir logis dan dinamis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manusia
adalah makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Manusia
merupakan makhluk sosial, yang berarti ia tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan orang lain.
2. Pengertian
Keindahan
Keindahan mempunya banyak arti yang luas dan beragam.
Keindahan juga mempunyai sifat yang alamiah. Keindahan tak terikat oleh selera
perorangan. Keindahan identik dengan suatu kebenaran. Jadi sesuatu keindahan
itu, tidak terlihat indah apabila tidak mengandung kebenaran. Dan keindahan
mempunyai dua hal penting, yaitu nilai ekstrinsik yang sebagi alat untuk
membantu sesuatu hal. Dan nilai intrinstik merupakan sifat baik yang terkandung
didalamnya. Keindahan juga mempunyai konsep yang abstrak dan susah digambarkan
oleh perorangan. Namun, ada juga yang mendefinisikan bahwa keindahan itu adalah
sesuatu yang elok, cantik, permai, molek, bagus, dan sebagainya.
Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Keindahan memiliki banyak arti dalam tiap benda atau sesuatu yang
dapat dikatakan indah atau memiliki keindahan, untuk manusia contohnya,
keindahan pada manusia sering kali diartikan pada kecantikan paras atau wajah
manusia itu, atau keindahan sifat dan perilaku yang ada pada dirinya, keindahan
pakaian dan penampilan di mata manusia lainnya, untuk barang, contohnya
lukisan, keindahan berarti daya tarik atau sesuatu yang membuat manusia yang
melihatnya tertarik atau merasa terpukau.
3. Apakah Keindahan Itu?
sebenarnya sulit bagi kita
untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang
tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan
bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara
mengenai keindahan. Tetapi jelas bagi kita jika bicara mengenai suatu yang indah.
Jadi, keindahan merupakan sebuah konsep, yang baru akan bisa berkomunikasi
apabila di hubungkan atau mempunyai suatu bentuk, misalnya lukisa, pemandangan,
puisi, molek tubuh, film, dll.
4. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati
menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera
seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar
alam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menukmati sesuatu yang
indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia,
maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu yang indah itu memikat atau menarik
perhatian orang yang melihat, dan mendengar. Bentuk diluar manusia itu berupa
karya budaya yaitu karya seni lukis, seni tari, seni sastra, seni drama dan
film. Atau berupa ciptaan tuhan misalnya pemandangan alam, bunga warna-warni
dll.
5. Pembedaan
Artian Keindahan
Keindahan
sebagai sesuatu yang abstrak sering diartikan sebagai keindahan yang tidak
terlihat, keindahan dari sebuah kejujuran, keindahan dari sebuah kasih sayang,
bahkan keindahan dari kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada makhluk-makluk
ciptaannya.
Keindahan
pada suatu benda yang indah adalah keindahan yang dapat dirasakan dalam segi
visual ataupun auditory atau pendengaran, batas keindahan akan behenti pada
pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur
keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Arti keindahan dalam sesuatu dapat
berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
6. Pengertian
Keindahan seluas-luasnya
Dalam
artian luas, pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya
mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
- Plato mengatakan bahwa watak
yang indah adalah hokum yang indah.
- Aristoteles mengatakan bahwa
keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
- Plotinus menuliskan dalam
bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari
beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah
sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih
berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai
‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia
untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
- Keindahan Seni : Seni sering
sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat
objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
- Keindahan Alam : Keindahan yang
ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati
pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
- Keindahan Moral : Keindahan
yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan
ikhlas.
- Keindahan Intelektual :
Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
7. Nilai
Estetik
Nilai
yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estetik.
Estetika
adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah imu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
- Studi mengenai fenomena estetis
- Studi mengenai fenomena
persepsi
- Studi mengenai seni sebagai
hasil pengalaman estetis
8. Nilai
Instrinsik dan Ekstrinsik
- Nilai Instrinsik
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian
disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang
berdiri sendiri.
- Nilai Ekstrinsik
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain
diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
9. Sifat Keindahan
a. Keindahan itu
kebenaran.
b. Keindahan itu
abadi.(tidak mudah dilupakan)
c. Keindahan
mempunyai daya tarik.
d. Keindahan itu
universal(tidak terikat oleh selera perseorangan)
e. Keindahan itu
wajar (apa adanya)
10. Fungsi Keindahan
Keindahan memiliki
beberapa fungsi, yaitu menentramkan jiwa
dan menyenangkan hati, memberi nilai tambah dalam suatu penilaian, memberi kesan baik bagi penikmatnya, dan juga memberi
kepuasan.
11. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
Keindahan itu pada
dasarnya alamiah. Alam ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan
tuhan. Alamiah artinya wajar. Tidak berlebihan tidak pula kurang. Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai
dalam masyarakat. Mengenai keagungan Tuhan, dll. Tujuannya sudah pasti dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia
secara kodrati. Berikut ini adalah beberapa alasan/motivasi dan tujuan seniman
menciptakan keindahan.
11.a. Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata nilai yang
menjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan,
sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan. Contohnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari
derajat laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai
moral kehidupan masyarakat. Sehingga dikatan tidak indah (bagus/baik). Yang
tidak indah harus digantikan dengan yang indah (baik). Yang indah ialah tata
nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia. Misalnya wanita, dalam
perjuangan R.A. Kartini.
11.b. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang
merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan di tandai dengan kemerosotan moral.
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad, terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhi
tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang
demikian itu dikatan tidak baik (indah). Yang tidak indah itu harus
disingkirkan melalui protes yang antara lain di ungkapkan dalam karya seni.
11.c. Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang
membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor
manusia itu sendiri. Masalah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu
ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian
ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan
telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah.
11.d. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan
dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta
kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan
Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan tersebut.
Seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan
ciptaan Tuhan itu sendiri.
B.
Renungan
Secara
garis besar, renungan berarti cara kita berfikir dengan baik, fokus, dan
terpaku pada pemikiran yang ada di benak kita masing-masing, tentang perbuatan
manusia dan dalam kehidupannya.
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam
merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.
Teori-teori itu ialah :
- Teori Pengungkapan : Dalil dari teori ini ialah bahwa
“Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan
dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah
filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
- Teori Metafisik : Merupakan salah satu teori yang
tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk
sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu
menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai
pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya;
- Teori Psikologis : Salah satunya ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan
Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan yang
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
C. Keserasian
Keserasian berasal dari kata dasar rasi, artinya cocok,
kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur
perpaduan, pertentangan, ukuran dan simbang. Karena itu dalam keindahan ini,
sebagian ahli pikir (filsum) menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah
sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang
paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam hal
keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan
dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat
bahwa keindahan adalah suatu kumpuan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan
diantara benda tersebut dengan si pengamat.
Keserasian
artinya cocok, selaras, seimbang, tidak berat sebelah, tidak lebih atau kurang.
Keserasian itu identik dengan pasangan, tidak mungkin suatu hal itu dapat
dikatakan serasi apabila barang atau hal tersebut hanya sendiri, tidak
mempunyai pembanding atau ukuran yang tepat terhadap penilaian suatu benda.
Biasanya ukuran itu dapat terlihat dari segi persamaan-persamaan yang tersirat
didalamnya.
Contoh
dari keserasian itu banyak macamnya, apabila kita ambil dari segi kehidupan,
maka kita dapat melihat dari seberapa besar keserasian antara hak dan kewajiban
kita sebagai seorang manusia. Atau hasil keserasian dari karya seni, misalnya
saja keserasian antara harmoni nada dengan suara atau vokal manusia yang
dipadukan menjadi suatu bentuk keindahan. Karena itu, keserasian merupakan
suatu bentuk atau rupa dari keindahan.
- Teori Objektif dan Teori
Subjektif : Teori Objectif
menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika
adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel.
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan
suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang
yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof
Shaffesburry;
- Teori Perimbangan : Dalam arti yang terbatas yakni secara
kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan
yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya
tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup,
penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
Dikutip dari :
MIND MAP