Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup
paling sempurna yang terdiri dari jiwa dan raga, akal dan pikiran, serta hawa
nafsu. Akal dan pikiran ditanamkan pada manusia agar digunakan untuk kebaikan individu,
kelompok, serta alam.
Manusia sendiri secara etimologis berasal dari kata
sansekerta “Manu” atau latin “Mens” yang artinya berakal budi atau berpikir.
Sedangkan secara istilah manusia merupakan sebuah konsep atau fakta, gagasan
atau realitas, kelompok atau individu. Manusia juga merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri.
Sejatinya, manusia terdiri dari 4 unsur:
- Jasad : fisik manusia yang tampak dari luar, menempati ruang dan waktu.
- Hayat : unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
- Ruh : daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
- Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
Kepribadian Bangsa Timur
Bangsa timur ialah bangsa yang terkenal dengan sisi
sopan santunnya. Contoh bangsa timur yaitu bangsa yang
biasanya terletak di wilayah asia seperti indonesia, china, jepang, atau malaysia.
Ciri-ciri kepribadian bangsa timur
diantaranya:
Kental akan adat istiadatnya
Menjunjung tinggi nilai-nilai norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat
Toleransi
Ramah dan sopan santun
Terbuka dengan negara lain
Kebudayaan
Budaya / kebudayaan berasal dari kata sansekerta,
yaitu budhayah (jamak dari “budhi”)
yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kebudayaan diistilahkan dengan culturul
dalam bahasa belanda, culture dalam
bahasa inggris, dan colera dalam
bahasa latin. Kebudayaan merupakan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang ada dalam pikiran
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kebudayaan memiliki beberapa aspek yang meliputi:
- Kesenian
- Bahasa
- Adat istiadat
- Budaya daerah
- Budaya nasional
Selain itu beberapa sifat kebudayaan diantaranya:
- Etnosentris, yaitu sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yg meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
- Universal, yaitu umum dan menyeluruh.
- Akulturasi, yaitu saling bertemu dan mempengaruhi (budaya).
- Adaptif, yaitu dapat disesuaikan.
- Dinamis, yaitu berkembang mengikuti zaman.
- Integratif, yaitu membaur membentuk kesatuan.
Unsur Kebudayaan
Teori Melville J. Herskovits:
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonom
- Keluarga
- Kekuasaan politik
Teori Bronislaw Malinowski:
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi.
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
Wujud Kebudayaan
Teori J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak:
- Gagasan (Wujud ideal): wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
- Aktivitas (tindakan): wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
- Artefak (karya): wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Orientasi Nilai Budaya
“Nilai budaya merupakan sebuah konsep luas yang ada
dalam fikiran sebagian besar warga suatu masyarakat, tentang hal yang paling
berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu saling berkaitan dan merupakan
sebuah sistem nilai budaya.” Jadi, sistem nilai budaya suatu masyarakat atau
kelompok merupakan wujud konsepsional dari kebudayaan mereka, yang seolah lebih
kuat peranannya dari individu warga masyarakat tersebut.
Ada 5 masalah dasar penentu orientasi nilai budaya
manusia, yaitu:
Hakekat hidup
Hakekat hidup
Hakekat karya
Persepsi manusia tetang waktu
Pandangan terhadap alam
Hubungan manusia dengan manusia
Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan dipengaruhi 2 jenis faktor,
yaitu:
Faktor internal
Faktor internal
a. Jumlah penduduk (kelahiran,
kematian, migrasi).
b. Adanya penemuan baru (discovery,
invention, inovation).
c. Konflik dalam masyarakat.
d. Pemberontakan atau revolusi.
Faktor eksternal
Faktor eksternal
a. Perubahan alam.
b. Peperangan.
c. Pengaruh kebudayaan lain secara
difusi, akulturasi, dan asimilasi.
Hubungan Manusia Dan
Kebudayaan
Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai dwi tunggal yang artinya biarpun
keduanya berbeda tapi keduanya merupakan 1 kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan yang setelahnya kebudayaan itulah yang akan mengatur hidup manusia
agar tercipta keselarasan.dengan kata lain kebudayaan menjadi salah satu
pedoman bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku dalam bersosialisasi dengan
manusia lainnya.
Manusia memiliki 4 kedudukan
terhadap kebudayaan :
- Penganut kebudayaan
- Pembawa kebudayaan
- Manipulator kebudayaan
- Pencipta kebudayaan
Herskovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan “segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri”. Teori ini disebut dengan cultural-determinism.
Hakekat
kebudayaan tergambar secara jelas tentang keterkaitan antara manusia dan
kebudayaan :
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
- Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
- Kebudayaan diberlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
- Kebudayaan mencakup aturan yang memberi kewajiban
Tidak ada komentar:
Posting Komentar