Jumat, 01 November 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Pendekatan Kesusastraan

            Seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan. Seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya tidak normatif. Sastra mempunyai peranan yang lebih penting, karena sastra mempergunakan bahasa. Bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pertanyaan kegiatan manusia. Dengan demikian, manusia dengan bahasa pada hakekatnya adalah satu.
Pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan lebih mudah mengungkapkan gagasannya. Pada  dasarnya Ilmu Budaya Dasar itu  adalah Basic Humsnities (dasar-dasar kemanusiaan) yang tidak bisa terlepas dari yang namanya bahasa. Bahasa termasuk dalam sastra dan sastra termasuk dalam seni.

Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
 Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia, ada dua macam prosa yaitu :
Prosa Lama :
  1.    Dongeng
  2.      Hikayat
  3.      Sejarah
  4.      Epos
  5.      Cerita pelipur lara

Prosa Baru :
  1. Cerita pendek
  2. Roman/Novel
  3. Biografi
  4. KisahOtobiografi

Contoh Kasus :
-          Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Prosa sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah cerita rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerita pendek.

·         Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
      1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
      2.      Prosa fiksi memberikan informasi
      3.      Prosa fiksi memberikan warisan cultural
      4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Contoh kasus:
            - Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa Fiksi
Cerita Timun Mas, pada cerita itu ibu Timun Mas meminta anak kepada Jin yang pada logikanya manusia tidak mungkin berbicara pada makhluk lain (gaib) dan tidak mungkin seorang anak bayi lahir dari dalam timun.

            Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi

     Puisi adalah rangkaian kata-kata indah yang penuh makna. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan. Puisi adalah bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Sehingga puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
      1.   Figura bahasa (gaya personifikasi, metafora, perbandingan, dll)
      2.   Kata-kata yang ambiquitas (kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir)
      3.   Kata-kata berjiwa
      4.   Kata-kata yang berkonotatif
    5.   Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati

Contoh kasus:
-          Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Ungkapan-ungkapan, ide, atau problem sosial yang tidak bisa diungkapkan secara langsung kepada oranglain secara tersurat tetapi diungkapkan secara tersirat melalui puisi, karna puisi memakai kata-kata yang tidak biasa. Puisi penderitaan,puisi perjuangan,dan masih banyak lagi yang mengutamakan kemanusiaan.

Kesimpulan
Seni dan kesusastraan sangat berhubungan erat. Puisi, prosa, dongeng, itu merupakan seni yang menggunakan bahasa atau kesusastraan. Seni dan kesusastraan tidak dapat dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar