Selasa, 25 Maret 2014

KISAH PENGANTAR TIDUR


boleh kah aku berkisah disini sebelum aku mengisahkan cerita ini pada anakku di dalam mimpi?

aku tidak akan berkisah cerita yang panjang, dan aku juga tidak akan menceritakan kisah heroik yang seru dan memukau. tapi aku hanya akan berkisah tentang lilin. mungkin kalian sudah tahu apa yang akan aku kisahkan tapi cobalah berpura-pura tidak tahu dan melanjutkan membaca tulisan kisah yang saya sampaikan.

kalian tahu apa itu lilin?... ya benar, lilin merupakan sebuah pelita, lilin sangat berguna sebelum di temukannya listrik dan lampu pijar. namun tahukan engkau bahwa lilin memiliki sebuah filosofi hidup?.. ya benar, filosofi hidup lilin ialah memberikan cahaya dan menerangi kegelapan walaupun hanya sesaat dan mengorbankan dirinya. jika kita berkaca dalam zaman ini apakah masih ada manusia yang memiliki filosofi hidup seperti lilin ini, dimana pada zaman ini waktu adalah yang paling berharga, dan kebutuhan pribadi adalah yang paling utama. yah.. mungkin saja masih ada di dunia ini, dan saya berharap masih banyak manusia yang memiliki filosofi hidup semacam itu. kembali kepada kisah, saya akan menceritakan kisah sederhana pada kalian.

kalian tahu apa yang terpenting dalam suatu kehidupan? ya benar, semuanya benar. hidup perlu kedamaian, keadilan, cinta kasih, dan harapan. seperti yang saya katakan sebelumnya kisah ini tentang lilin, maka kita anggap keempat hal penting tersebut adalah lilin dan lilin-lilin tersebut berada di sebuah pondok kecil yang sudah tua.

"Manusia sekarang sudah tidak lagi suka akan kedamaian, mereka lebih senang berperang dengan sesamanya, lalu buat apa aku hidup di dunia ini?" kata lilin kedamaian seraya memadamkan api pada dirinya.

tak lama

"Manusia sekarang sudah tidak lagi berlaku adil, semakin melebar saja jurang pembatas antara si kaya dan si miskin, si kuat dan si lemah, dan si terhormat dan di pandang hina, lalu buat apa aku hidup di dunia ini?" kata lilin keadilan seraya memadamkan api pada dirinya mengikuti lilin kedamaian.

lalu

"Manusia sekarang sudah tidak lagi memiliki rasa cinta kasih, banyak yang tega membuang darah dagingnya, banyak pula yang tega durhaka pada orang tuanya, lalu buat apa aku hidup?" kata lili cinta kasih seraya memadamkan api pada dirinya mengikuti lilin-lilin sebelumnya.

tinggal lilin harapan yang sudah menyusut menjadi kecil yang bertahan di gubuk itu

"Kalian kenapa mati? apa kalian sudah tidak percaya bahwa manusia masih mengharapkan kalian bertahan?" ucap lilin harapan seraya bersedih

cukup lama harapan bertahan hidup dan memberikan cahaya di gubuk itu sampai lilin harapan menyusut menjadi sangat kecil. lalu ketika lilin harapan hampir padam seorang anak kecil masuk ke gubuk itu.

"kenapa di sini tidak terang seperti biasanya?" tanya anak itu tepat di depan pintu setelah ia membuka pintu tersebut
"lilin harapan kenapa lilin-lilin yang lain padam?" tanya anak itu kepada lilin harapan
"maafkan aku, aku tidak bisa meyakinkan mereka untuk bertahan sedikit lama untuk menyambutmu" jawab lilin harapan
"tak perlu meminta maaf padaku lilin harapan, aku yang salah karena datang terlambat dan seharusnya aku yang meminta maaf karena membuatmu bertahan sendirian untuk menyambutku" kata anak kecil tersebut
"tidak apa" balas si lilin harapan
"karena kau sudah datang mari kita nyalakan kembali mereka" ajak lilin harapan

lalu lilin-lilin yang padam menyala kembali dan menerangi gubuk kecil itu kembali.

selesai.

#PEMIKIR_BODOH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar