Mengenal
Ekosistem Air Tawar
1.
Ekosistem
sungai atau ekosistem air tawar
Jenis ekosistem air yang pertama
adalah ekosistem sungai. Ekosistem yang akan kita bicarakan ini juga sering
disebut sebagai ekosistem air tawar. Ekosistem sungai atau ekosistem ar tawar
ini merupakan ekosistem yang berada di lingkungan sungai. Disebut sebagai
ekosistem air tawar karena air yang berada di sekitar ekosistem ini mempnyai
rasa yang tawar dan tidak asin seperti air laut (baca: eksosistem air laut).
Ekosistem air tawar atau ekosistem
sungai ini ternyata mempunyai banyak karakteristik atau ciri-ciri. Ciri- ciri
yang dimiliki oleh ekosistem air tawar ini merupakan pembeda dengan ekosistem
lainnya. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem sungai
atau air tawar ini antara lain:
·
Memiliki salinitas atau tingkat
kadar garam yang rendah. Kadar garam di ekosistem sungai atau air tawar ini
sangat rendah, bahkan lebih rendah dari sitoplasma.
·
Suhu tidak ekstrim. Ekosistem air
tawar atau sungai ini memiliki variasi atau tingkat perubahan suhu yang tidak
terlalu ekstrim. Maksudnya antara siang dan malam tidak ada perbedaan suhu yang
terlalu mencolok.
·
Terbatasnya sinar matahari yang
dapat masuk. Di ekosistem air tawar atau sungai, terdapat cahaya matahari namun
dalam jumlah yang terbatas, bahkan cenderung kurang. Hal ini karena cahaya
matahari hanya dapat menembus hingga beberapa meter saja di dalam air.
Akibatnya hanya area atau bagian tertentu saja yang dapat menikmati cahaya
matahari.
·
Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Meskipun lingkungan air hanya mendapatkan pengaruh yang sedikit dari kondisi
yang ada di alam, namun lingkungan air ini tetap mendapatkan pengaruh. Pengaruh
terutama dikarenakan cuaca dan juga ikim (baca: pembagian iklim di Indonesia). Meskipun
tidak terlalu terpengaruh banyak oleh cuaca dan iklim seperti ekosistem darat,
namun ekosistem air ini tetap dipengaruhi oleh kedua hal tersebut.
Itulah ciri atau karakteristik dari
ekosistem air tawar atau ekosistem sungai. Ekosistem air tawar ini ternyata
dibagi menjadi 2 jenis, yaki berdasar pada gerak airnya. Kedua jenis ekosistem
air tawar tersebut adalah ekosistem lentik dan juga ekosistem lotik. Ekosistem
lentik adalah ekosistem yang airnya tenang atau tidak mengalir, dan ekosistem
lotik adalah ekosistem yang airnya bergerak.
Ada
beragam jenis
ekosistem yang bisa dijumpai di bumi ini. Kesemua ekosistem
tersebut akan membentuk kesatuan yang disebut dengan biosfer. Salah
satu jenis ekosistem yang penting untuk dicermati adalah ekosistem air
tawar. Secara umum, ekosistem tersebut masuk ke dalam kelompok
ekosistem almiah dan lebih spesifik lagi dikelompokkan ke dalam ekosistem
akuatik atau air. Ekosistem air tawar ini memiliki ciri-ciri tertentu antara
lain:
1.
Pada wilayah tersebut tidak terdapat
variasi suhu yang mencolok.
2.
Kecenderungan penetrasi terhadap
cahaya sangat kurang yang dipengaruhi oleh cuaca juga iklim.
3.
Tumbuhan yang banyak dijumpai pada
ekosistem yang satu ini adalah jenis ganggang.
4.
Organisme yang hidup di dalam
ekosistem ini umumnya telah mengalami fase adaptasi.
5.
Kadar garam sangat rendah bahkan
jauh lebih rendah jika dibandingkan kadar garam pada protoplasma organisme air.
Pembagian
Ekosistem Air Tawar
Secara umum, ekosistem air tawar dibagi ke dalam dua bagian yakni:
1.
Ekosistem lentik atau air tenang.
2.
Ekosistem air yang mengalir atau
lotik.
Kedua
kelompok ekosistem air tawar tersebut, secara spesifik, dibagi
lagi ke dalam beberapa jenis.
Ekosistem Lentik
Ekosistem
air tenang ini mencakup beberapa ekosistem antara lain danau dan juga rawa.
Untuk danau sendiri, kembali dibagi ke dalam 4 wilayah yakni:
1.
Wilayah Litoral. Titik ini adalah
wilayah danau yang dangkal dimana cahaya menembus kedalaman air secara optimal.
Suhu airnya lumayan hangat sebab berdekatan dengan tepi danau. Pada wilayah ini
diketemukan tumbuhan air dengan akar dimana bagian daunnya mencuat ke permukaan
air.
2.
Wilayah Limnetik. Adalah wilayah
danau yang agak jauh dari tepi danau namun airnya masih bisa ditembus oleh
cahaya matahari. Wilayah danau yang satu ini banyak dihuni oleh fitoplankton
juga ganggang dan cynobakteri.
3.
Wilayah Profundal. Merupakan wilayah
danau dengan tingkat kedalaman yang tinggi dan biasa disebut wilayah afotik.
Wilayah ini banyak dihuni cacing juga beragam jenis mikroba.
4.
Wilayah bentik. Daerah ini berada di
titik paling dasar dari danau dan di tempat ini terdapat beragam bentos juga
sisaorganisme-organisme yang telah mati.
Ekosistem Lotik
Yakni ekosistem air tawar yang airnya mengalir. Salah satu contoh ekosistem ini adalah sungai. Sungai sendiri diartikan sebagai suatu badan air dimana air tersebut mengalir ke suatu titik yang lebih rendah. Air pada sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran air pada sungai membuat komposisi oksigen di dalam airnya lebih tinggi. Organisme yang mendiami sungai sedikit terbatas jika dibandingkan dengan danau. Hal ini disebabkan oleh airnya yang mengalir sehingga menyulitkan organisme semacam plankton untuk berdiam diri di dalamnya. Sungai sendiri dibagi ke dalam 3 wilayah yakni sungai, anak sungai dan wilayah hilir. Masing-masing area ini dihuni oleh jenis ikan yang berbeda. Misalnya saja pada anak sungai dijumpai ikan air tawar, sedangkan pada hilir sering dijumpai ikan lele juga ikan gurame. Untuk sungai dengan ukuran yang besar bisa juga ditemukan adanya buaya, ular juga kura-kura.
Zona Tempat
Terjadinya Ekosistem Air Tawar
Serupa dengan keberagaman ekosistem akuatik yang ada di bumi, ekosistem perairan tawar juga tidak kalah beragam. Ekosistem air tawar sendiri merupakan interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik yang terjadi di perairan dengan tingkat salinitas atau kandungan garam yang rendah dan biasanya terdapat di daratan.
Ekosistem air tawar muncul dari sumber yang berasal dari air tanah. Interaksi yang ada kemudian dibagi lagi berdasarkan pergerakan airnya, yakni ekosistem air tenang dan ekosistem air mengalir. Ekosistem air mengalir juga masih dibagi lagi menjadi tiga jenis berdasarkan zona atau daerahnya, yaitu:
1. Zona Litoral
Yang dimaksud dengan zona litoral ini adalah daerah-daerah yang berada di dekat tepi. Zona litoral ini adalah salah satu zona ekosistem air tawar yang mendapatkan cahaya matahari paling banyak diantara zona-zona lainnya. Karena itulah zona perairan mengalir ini juga sering disebut sebagai zona foton atau zona cahaya.
Karena banyaknya cahaya yang didapatkan, maka organisme yang hidup di zona ini juga semakin beragam. Semakin beragamnya organisme yang hidup maka interaksi yang terjadi juga semakin bervariasi.
2. Zona Limnetik
Zona selanjutnya yang menjadi bagian dari ekosistem air tawar perairan mengalir adalah zona limnetik. Yang dimaksud dengan zona limnetik disini adalah wilayah akuatik yang terletak di bagian bawah dari zona litoral. Jika digambarkan maka zona limnetik ini berada cukup dalam dari permukaan air.
Jika dibandingkan dengan zona litoral, jumlah atau intensitas cahaya matahari yang didapatkan di daerah limnetik ini tidak sebanyak pada zona litoral, namun masih bisa tertembus oleh sinar matahari. Organisme yang bisa hidup pada zona ini misalnya kelompok-kelompok alga (fitoplankton) dan jenis udang-udangan (zooplankton).
3. Zona Profundal
Zona terakhir yang masuk dalam bagian ekosistem wilayah air tawar yang mengalir adalah zona Profundal. Zona ini terletak lebih dalam dari zona limnestik dan bisa dibilang merupakan zona terdalam dari zona ekosistem perairan mengalir. Karena letaknya yang sangat dalam, maka cahaya matahari pun sangat sulit menembus zona ini. Maka dari itulah zona ini juga disebut sebagai zona afotik.
Zona profundal menjadi tempat berkumpulnya bangkai dari organisme dari dua zona di atasnya yang sudah mati. Akibat keterbatasan cahaya matahari yang masuk, maka jenis organisme yang bisa hidup di zona ini juga hanya berupa mikroba dekomposer atau pengurai. Mikroba-mikroba ini bertugas menguraikan bangkai-bangkai tersebut dengan bantuan oksigen terlarut yang ada di dalam air.
Ekosistem akuatik yang ada di bumi sangat beragam karena luasnya wilayah akuatik yang ada. Sebut saja ekosistem air tawar yang bervariasi tergantung pada gerak airnya, yakni ekosistem air tenang dan ekosistem air mengalir. Pada ekosistem air mengalir bahkan dibagi lagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan daerah (zona) nya. Zona-zona di atas adalah beberapa zona yang menjadi habitat atau tempat suatu interaksi air tawar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar