Rabu, 20 November 2013

Makalah Paragraf atau Alinea

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang Masalah

Paragraf merupakan hal yang sering kita jumpai tanpa sadar mau pun kita sadari, baik pada saat kita membuat suatu tugas atau pun sedang membaca suatu buku. Umumnya paragraf dibuat dalam penulisan buku, karya ilmia, makalah, ataupun tugas kuliah.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2. Batasan Masalah

Dalam halnya kehidupan, manusia tidak lah luput dari kesalahan dan keterbatasan. Maka dari itu, makalah yang kami buat pun tidak lah luput pula dengan kesalahan dan keterbatasan. Karena dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan metode searching dan studi pustaka. Maka dari itu, kami hanya bisa mengerjakan makalah ini sesuai dengan pengalaman dan kemampuan kami. Dalam hal ini batasan masalah yang kami buat dalam makalah ini adalah membahas tentang Alinea dan Paragraf.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Paragraf lebih dalam lagi. Baik untuk mengetahui macam-macam Paragraf, Pengertian, Syarat, dll yang burhubungan mengenai Paragraf atau Alinea. Disamping itu, tujuan penulisan ini untuk memberikan informasi kepada khalayak umum mengenai Paragraf atau Alinea.

1.4. Metode Penulisan

Dalam makalah ini kami lebih mengutamakan penggunakan metode penulisan studi pustaka dan searching yang kemudian kami kembangkan menurut pemahaman kami sendiri.



BAB II
PEMBAHASAN 

2.1. Pengertian

        Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat.

Contoh sebuah paragraf :
Sampah selamanya selalu memusingkan. Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kalipula jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetapmenjadikan sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung,penimbunan sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampahbanyak sedikitnya mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selamapengumpulan pengangkutan, pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapatdilaksanakan dengan baik, selama itu pula sampah menjadi masalah.Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebabitu, paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.

Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraph,
seperti:
a.     Peranan bahasa dalam kehidupan;
b.    Penyebab kebakaran hutan:
c.     Manfaat koperasi;
d.    Tragedi Semanggi;
e.     Kehidupan di ruang angkasa;
f.     Trisakti sebagai karnpus reformasi.

Topik paragraf adalah pikiran utama di dalam sebuah paragraf. Semua pembicaraan dalam paragraf itu terpusat pada pikiran utama ini. Pikiran utama itulah yang menjadi topik persoalan atau pokok pembicaraan. Oleh sebab itu, ia kadang-kadang disebut juga gagasan pokok di dalam sebuahparagraf. Dengan demikian, apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah paragraf, itulahtopik paragraf.

2.2. Syarat-Syarat Paragraf 

Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. Dibawah ini akan dibahas lebih lanjut.

2.2.1. Kesatuan Paragraf 

Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat yang membentuk paragraf perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpangdari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu,paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dariparagraf.

 Perhatikan paragraf di bawah ini.Jateng sukses, Kata-kata ini meluncur gembira dari pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang terdapat di pantai utara Pulau Jawa, ibu kota Propinsi Jateng. Pernyataan itu dianggapwajar karena yang diimpi-impikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh ketangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang pemah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.Dalam paragraf itu kalimat ketiga tidak menunjukkan keutuhan paragraf. Oleh sebab itu, kalimat tersebut harus dikeluarkan dari paragraf.

2.2.2. Kepaduan Paragraf

Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan (kata-kata) pengait kalimat. Urutan yang logis akan terlihat dalam susunan kalimat-kalimat dalam paragraf itu. Dalam paragraf itu tidak ada kalimat yang sumbang atau keluar dari permasalahan yang dibicarakan

Pengait Paragraf Agar paragraf  menjadi padu digunakan pengait paragraf, berupa :

1)    Ungkapan penghubung transisi (kata transisi/penghubung)
2)    Kata ganti
3)    Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).Ungkapan pengait antar kalimat dapat berupa penghubung/transisi.

1.) Beberapa Kata Transisi

a)   Hubungan tambahan :
Lebih lagi, selanjutnya, tambah pula, di samping itu, lalu,berikutnya,demikian pula, begitu juga, disamping itu, lagi pula.

b)   Hubungan pertentangan :
Akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupundemikian,sebaliknya, meskipun begitu, lain halnya.

c)   Hubungan perbandingan :
                 Sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungandengan.Itu.

d)   Hubungan akibat:
                 Oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh seba itu

e)   Hubungan tujuan:
                 untuk itu, untuk maksud itu

f)    Hubungan singkatan :
                 singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan katalain,Sebagai simpulan.

g)   Hubungan waktu :
                 sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian

h)   Hubungan tempat :

Paragraf di bawah ini memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait antar kalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik tabungan deposito mereka. Sementaraitu, bursa efek Indonesia mulai goncang dalam menampung serbuan para pemburu saham.Pemilik-pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa efek berusaha menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu.Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen. Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101,828 persen,Dengan dipasangnya pengait antar kalimat sementara itu, oleh karena itu, akibatnya, dan bahkandalam paragraf tersebut, kepaduan paragraf terasa sekali, serta urutan kalimat-kalimat dalam paragraf itu logis dan kompak.

2) Kata Ganti 

Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata gantiyang lain.

(1) Kata Ganti Orang 

Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam suatu paragraf, kita banyak menggunakan kata gantiorang. Pemakaian kata ganti ini berguna untuk menghindari penyebutan nama orang berkali-kali.Kata ganti yang.dimaksud adalah saya, aku, ku, kita, kami (kata ganti orang pertama), engau,kau,kamu, mu,kamu sekalian (kata ganti orang kedua),’ dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata gantiorang ketiga). Hal ini dapat kita lihat pada contoh berikut ini.
Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini merekasudah menyandang gelar dokter dari sebuah universitas negeri di Jakarta. Mereka merencanakanmendirikan suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya. Mereka menghubungi saya dan mengajak bekerja sarna, yaitu saya diminta menyediakan tempatnya karena kebetulan saya memilikisebidang tanah yang letaknya strategis, Saya menyetujui permintaan mereka.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam, dan Cahyo agar nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama orang yang berkali-kali dalam satuParagraf aka n menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. Hal ini dapatdilihat dalam kalimat di bawah ini.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumah Hajjah Utamiwati terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
Pengulangan Hajjah Utamiwati akan menimbulkan kesan kekurang paduan dua kalimat itu.Kesannya akan lain jika kalimat itu diubah sebagai berikut.
Hajjah Utamiwati adalah ketua majelis taklim di desa ini. Rumahnya terletak dekat masjid Nurul Ittihad.
Bentuk -nya dalam kalimat di atas adalah bentuk singkat kata ganti orang ketiga, yaitu HajjahUtamiwati. Dengan demikian, kepadu kalimat-kalimat itu dapat kita rasakan.Penggunaan kata ganti orang ketiga tunggal, beliau, dapat dilihat pada kalimat berikut ini.
Ibu Sud adalah pencipta lagu empat zaman yang sangat produktif. Beliau telah menciptakan tidak kurang dari dua ratus buah lagu.
Semua kata ganti orang hanya dapat menggantikan nama orang dan hal-hal yangdipersonifikasikan. Kalirnat berikut itu memperlihatkan hal yang dipersonifikasikan dari subjek kalimat. Oleh sebab itu, kalimat ini masih dibenarkan.
Pada tahun yang lalu India dilanda kelaparan. Ia mengharapkan uluran tangan negara lain.
Sudah dikatakan bahwa kata ganti orang hanya dipakai untuk menggantikan nama orang dan hal-hal yang dipersonifikasikan. Dalam hal ini, bentuk -nya merupakan pengecualian. Bentuk -nyatidak hanya menggantikan nama orang dan hal yang dipersonifikasikan, tetapi juga menggantikanbenda-benda yang tidak bemyawa.Hal ini dapat dilihat pada kalimat berikut :
Sepatu saya sudah rusak. Saya harus segera menggantinya.Kain bahan celana ini pas-pasan. Si penjahit harus pandai memotongnya.
Dalam masalah pemakaian kata ganti orang ketiga, kata ganti itu harus digunakan pada tempatnya yang tepat.>>>Buku Sutan Takdir Alisjahbana banyak sekali.Beliau adalah budayawan yang sangat disegani.(Salah)>>>Sutan Takdir Alisjahbana mengarang buku banyak sekali. Beliau adalah budayawan yang sangat disegani. (Betul)>>>Hutan-hutan di Indonesia habis ditebangi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mementingkan diri sendiri.(Salah)>>>Orang-orang yang tidak bertanggung jawab menebangi hutan-hutan di Indonesia habis-habisan.Mereka hanya mementingkan diri sendiri. (Betul)>>>Di mana-mana pabrik didirikan oleh konglomerat. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa masalah pengangguran telah teratasi. (Salah)>>>Di mana-mana konglomerat mendirikan pabrik. Dengan demikian, mereka menganggap bahwa rnasalah pengangguran telah teratasi. (Betul)

(2) Kata Ganti yang Lain

Kata ganti lain yang digunakan dalam meneiptakan kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu,demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagaia. Perhatikan contoh berikut .ltu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.

(3) Kata Kunci

Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti kata sampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata kunci ini perlu dilakukandengan hati-hati (tidak terlalu sering).

2.3. Pembagian Paragraf menurut Jenisnya

Dalam sebuah karangan (komposisi) biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segijenisnya.

2.3.1. Paragraf Pembuka

Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatianpembaea, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikanselanjutnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian ini ialah dengan mengutip pernyataan yangmemberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang yang terkenal.

2.3.2. Paragraf Pengembang

Kalau kalimat dalam paragraf itu ditambah dengan sebuah kalimat lagi, sifat keumuman kalimat pertama itu berubah menjadi khusus. Kalimat yang ditambahkan itu berbunyi”
tidak dapat dimungkiri bahwa pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh pertumbuhanproduksi dapat menyebabkan tingkat kemakmuran berkurang.”
Kalimat yang terakhir ini bersifat lebih umum daripada kalimat pertama. Kalau kalimat terakhir iniditambahkan pada paragraf itu, kalimat terkahir ini akan menjadi kalimat utama.Kalau kita melihat perkembangan paragraf yang kita perbincangkan ini, dapat dikatakan bahwasebelum kalimat itu ditambahkan pada paragraf itu, kalimat utama paragraf itu berada di awalparagraf, sedangkan setelah ditambahkan, kalimat utama (kalimat topik) terletak di akhir paragraf.

2.3.3. Paragraf Penutup

Setelah pengembangan itu sampai pada batas kecukupan, maka paragraf itu harus segera di akhiri. Pargraf yang mengakhiri suatu bahasan disebut paragraf penutup.demi terwujudnya kesatuan gagasan, maka penyusunan paragraf topik atau isi hendaknya berdasarkan paragraf pengembang.

Karena bertugas untuk mengakhiri suatu karangan, maka paragraf penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi tidak terlalu singkat. Sebagai ancang-ancang, bagian yang mengakhiri suatu karangan itu sebaiknya kira-kira sepersepuluh dari bagian karangan sebelumnya. Hanya saja yang perlu diingatkan, bagian penutup ialah bagian yang terakhir sekali dibaca oleh pembaca kita.

2.4. Paragraf Deduktif dan Induktif

Paragraf adalah susuna dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, mengandung sebuah makna, dandidalamnya terdapat gagasan utama.Paragaraf deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragraph yang dilihat dari letak gagasanutamanya.

2.4.1.Paragraf Deduktif 

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapidengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dandisusul dengan penjelasan umum.Contoh:Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakinmeningkatnya angka pengangguran di Indonesia.Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentaseangka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia jugasemakin membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikutiprogram pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita suda bisa mengukur SDM masyarakatIndonesia

2.4.2.Paragraf Induktif 

Pargaragraf Induktif adalah Paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan kalimatpenjelasnya terletak di awal paragraph. Paragraf ini diawali dengan urutan pernyataan khusus dandisusul dengan pernyataan umum.Contoh:Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia.Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.

2.5. Pengembangan paragraf 

Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasanbawahan;
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.




Argumentasi

adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisanyang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isidapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh,analogi,  dan sebab akibat

Eksposisi

adalah salah satu jenis pengembanganparagraf dalampenulisanyang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisanyang singkat, akurat, dan padatContoh-contoh tulisan eksposisi adalah beritadi koran dan petunjuk penggunaan

Narasi
adalah salah satu jenis pengembanganparagraf dalam sebuah tulisandimana rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir.


Contoh Narasi:

Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, dan mulailah aku bekerja hingga istirahat pukul12.00. Lima jam bekerja membuat pinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat akugunakan untuk makan, salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi pekerjaankuuntuk memburu bus yang akan membawaku pulang.

Eksposisi:

Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, wargaDesa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga.Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkandi balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini
 menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

Argumentasi

Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian.Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahalkesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kitaperoleh pada hutan yang belum digarap petani.




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan disebut paragraph / alinea. Untuk dapat membuat suatu paragraph yang baik harus memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraph dan kepaduan paragraph.Pengembangan paragraf mencakup dua hal:1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasanbawahan;2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.

3.2. Saran

Dalam hal ini rekan mahasiswa di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia.Karena dengan itu dapat menambah wawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi. Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf. Karena dalam setiap penulisan suatu karya ilmiah atau skripsi diharuskan menggunakan tata cara dalam penulisan yang baik dan benar sesuai dengan tata cara bahasa Indonesia.

3.3. Daftar Pustaka

Makalah-b-indo.blogspot.com
guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com

E-book seri diklat gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar