Rabu, 02 Juli 2014

JOE & RIN

Hari pertama kuliah.Joe terburu-buru.Telat.Dipersimpangan lift,ia bertabrakan dengan seorang gadis.Hingga buku yang dibawa si gadis berhamburan.

“Maaf…”
“Ya,tidak apa-apa…”
“Hei tunggu…!!”

Belum keluar kata-kata itu.Si gadis langsung masuk ke toilet.Joe mengambil buku milik gadis tadi.Ia tidak sadar telah kehilangan beberapa menit untuk ‘insiden’ barusan.Melangkahkan kakinya,menaiki anak tangga,dan sampai di pintu ruangannya.

___o0o___

Di lain tempat,gadis tadi terpaksa menggunakan bukunya yang lain.Ia baru sadar mungkin buku yang ia maksud jatuh saat tabrakan pagi tadi.

Jika dilihat,gadis itu sangat cantik.Rambut hitam lurus sepunggung,putih,tinggi semampai.Tas kuning dengan kemeja sewarna,sedikit berenda di bagian lengannya.Jeans hitam panjang menutupi kakinya.Matanya hitam selaras dengan rambut.Benar-benar cantik dan menawan.

Dua jam mata kuliah usai.waktunya keluar untuk isi perut.Saat menuruni anak tangga,Joe melihat gadis yang bertabrakan dengannya empat jam yang lalu.Dan menghampiri.

“Hey…!!”
“Lho kamu lagi..?!”
“Maaf soal tadi pagi.”
“Ah tidak apa-apa,lagipula aku juga yang salah.”
“Ini.”Sambil menyodorkan buku.
“Terima kasih,ini yang tadi kucari-cari.”
“Aku Joe”.Mengawali perkenalan.
“Aku Rini,panggil saja Rin.”
“Aku tahu,maaf aku membuka bukumu sedikit.”
“Tak apa,tidak ada yang penting dalam buku ini.”
“Mau kutraktir makan?Untuk permohonan maaf.”
“Tidak perlu,aku sudah memaafkan.”
“Tak apa,sebagai tanda perkenalan saja.Bagaimana?”
“Tapi…”
“Sudahlah…ayo..!!”
“Baiklah”

Sedikit obrolan kecil,dan saling tukar nomor telfon genggam masing-masing.Lalu kembali ke kelas.

Pukul lima sore.Mahasiswa berhamburan keluar.Motor,mobil,ada juga pejalan kaki.Tadi Joe menawarkan diri untuk mengantar Rin pulang.Tapi ia bersikeras menolak.Akhirnya Joe tidak memaksa.

___o0o___

Hari esok dilalui bersama.Joe fakultas komputer,sedangkan Rin fakultas ekonomi.Jika ada waktu senggang mereka manfaatkan untuk bertemu.Paling sering Joe,tapi terkadang juga Rin.Benih cinta mulai tumbuh dihati masing-masing.Delapan pekan berlalu.Pernah Joe menguak isi hatinya pada Rin.Segan sekaligus malu dan takut andai Rin telah memiliki orang lain dihatinya.Niatnya pun diurung.Sekaranglah saatnya Joe ingin mengungkapkan apapun yang ada dihatinya dari lubuk yang terdalam.Jarinya menari diatas ‘keypad’.Pesan singkat bermain.

‘Rin bs tmui aq skrg?’
‘Ad ap Joe?’
‘Aq ingn bcra.’
‘km dmn?’
‘Aq tggu d dpn.’
‘Baik,aq sgra dtg’

Selang beberapa menit,Rin sampai tempat tujuan.

“Ada apa Joe?Sepertinya kau sedang serius.”
“Aku…”
“Katakan saja,lagipula kita sudah saling kenal.”
“Aku mencintaimu Rin,maukah kau jadi kekasihku?”
“Joe….”

Lama mereka bertatap muka.

“Sebenarnya aku…”
“Ada apa?”
“Sebenarnya aku menuggu kata-kata itu keluar dari mulutmu Joe.”
“Jadi…??”
“Ya,aku juga mencintaimu.”

Tangan mereka bergandengan.Angin bertiup ke setiap sudut kampus.Juga menerpa wajah mereka.Joe dan Rin tersenyum bahagia.

___o0o___

Hari ketujuh Joe mengajak Rin makan malam.Kadang di restoran besar,kafe,atau jajanan-jajanan pinggir jalan.Tidak muluk-muluk.Kemana saja Joe mengajak pasti Rin mengangguk,walaupun Joe dapat dikatakan orang ‘borju’.Tapi belum tentu Rin dari keluarga kurang mampu.Ayahnya bekerja di salah satu maskapai penerbangan terkenal di Indonesia.Ibunya mondar-mandir ke salon.Adiknya hanya bisa mengurusi motor kesayangannya.Sedangkan ayah Joe,ia pemilik saham yang cukup besar dan luas di Jakarta.Ibunya seorang wanita karir.Ia anak semata wayang.Apapun yang ia inginkan hanya tinggal tunjuk saja.

Hari kedua puluh enam.Rin mengajak nonton ke bioskop.Film yang ia nantikan telah muncul “Harry Potter and The Order Of Phoenix”.Dari pertama Harry berangkat ke Hogward hingga menginjak dewasa kini,ia sudah hafal.Salah satu film yang paling laris di dunia.

Hari keempat puluh delapan.Joe sakit.Hingga ia tidak masuk kuliah.Sepulangnya Rin langsung menjenguk.Di rumah hanya ada si ‘mbok‘.Karena sudah sering,Rin langsung dipersilahkan masuk.Dalam kamar,Joe hanya bisa berbaring.Matanya masih terpejam.Rin duduk di bangku dekat ranjang sambil menggenggam tangan Joe yang terasa hangat.Mengelus kening dibasahi keringat dingin.Tak lama Joe terbangun,Rin menyuapinya dengan bubur yang ia beli sebelum berangkat kerumah Joe.Terasa pahit di lidah.Tapi yang namanya cinta,apapun menjadi enak.Mengganti kompres Joe yang mulai dingin dengan yang hangat.Lalu mengobrol meski suara Joe terdengar parau.

Hari ketiga ratus enam puluh lima.Mereka ke pantai.Joe memberikan kalung pada Rin berukir namanya.Tanpa diduga ia diberi gelang tertulis nama Rin.Bergandengan dan menyusuri arah pantai.Joe mengecup kening Rin dan berpelukan menghadap senja yang kian lama ditelan waktu.Angin berhembus kencang,tapi pohon-pohon tetap setia menemani.Walaupun ombak terus menghantam,karang masih kuat dan tegar menghadapi.Bintang mulai terlihat.Bulan akan berganti jaga sekarang.Joe mengantar Rin pulang.

___o0o___

“Darimana saja kamu?”Terdengar suara ayah begitu Rin masuk membuka pintu.
“Tadi aku dari pantai yah.”
“Siapa yang bersamamu tadi?”
“Tadi Joe,dia kekasihku.Besok akan aku kenalkan pada ayah.”
“Kekasih?berani-beraninya kamu berpacaran selagi ayah pergi bekerja!”
“Apa karena ayah jarang dirumah?Hah….?!?!”
“Tapi yah….”
“Diam…!!!”.Terdengar memekakkan telinga.
“Berapa kali ayah bilang?Kamu akan ayah jodohkan dengan anak teman ayah.Tahun ini dia pulang setelah menyelesaikan S2-nya di Amerika.!”.Suaranya makin menggelegar.
“Aku belum siap menikah…!!

Plaaaakkkk….Pipi Rin yang putih serta merta berubah memerah.

“Sejak kapan kamu berani melawan ayah?Sejak berhubungan dengan gelandangan itu?…..Masuk…!!”.Seraya menunjuk arah kamar Rin.

Tapi sebelumnya,kalung pemberian Joe ditarik paksa dan dibuang ke sudut ruangan.Rin menangis sedu.Ia tidak tahu apa yang mesti ia lakukan.Terlintas di benaknya untuk kabur kerumah Joe.Betul,kabur kerumah Joe.Lagipula kedua orangtuanya begitu baik.Tidak seperti ayahnya.

___o0o___

22:37.Setelah keadaan aman,Rin membangunkan bibi meminta kunci rumah dan pagar.Lalu kabur.Sepanjang jalan ia mengingat-ingat kejadian tadi.Ia tidak menyangka ayahnya akan menampar.Pipinya masih terasa nyeri dan panas.Masih sambil sesegukan ia mempercepat langkahnya.Takut ayahnya tahu dan mengejarnya.

23:04.Sampai di depan gerbang perumahannya.Niat ingin memanggil ojek tapi naas.Tidak ada tukang ojek satupun yang ia lihat.Hanya penganan malam yang mangkal.

00:12.Sudah satu jam Rin menyusuri jalan.Tapi tak satupun tukang ojek yang lewat atau menawarkan diri.Ia terus berjalan.Sekilas ia melihat sekumpulan orang sedang kumpul di pos roda.Aroma alkohol menyengat hidung.Rin terus melaju.

“Mau kemana neng malam-malam begini?”.Sapa baju merah mengawali.
“Mendingan ikut kita minum dulu”.Berambut gimbal ikut menggoda.Rin tetap tidak menyahut.Seorang lelaki besar,botak,dan bertato mendekati Rin menarik lengannya.
“Mampir minum dulu dong sayang,nanti abang antar pulang.”Sambil mencolek dagu Rin yang terlihat manis.

Tidak suka perlakuan seperti itu,Rin berontak berusaha melepaskan lengannya lalu menampar si botak.Rin berhasil melarikan diri.Tapi gerombolan orang tadi tidak tinggal diam.Secepat apapun wanita berlari pasti akan tertangkap oleh laki-laki.Jaketnya ditarik.Tapi Rin masih bisa melepaskan jaketnya.Lari dan terus berlari hanya itu yang ada dalam pikirannya.Tiba-tiba…..cccciiiiiiiittttttt……..bbbbrrrrraaaaakkkkk……!!!.Sebuah mobil sedan mewah menghantam tubuhnya hingga terpental beberapa meter.

Dua kilometer dari tempat kejadian.Seorang laki-laki berambut gondrong tapi rapih,atletis posturnya,bermata cokelat,alis tebal,sedang duduk diatas kasur melihat foto kekasihnya sambil mendengarkan lagu ‘I Don’t Want Miss A Thing’.Menggunakan gelang bertuliskan ‘Rin’.

___o0o___

02:08.Telpon genggam menyahut

“Ada apa Rin?”
“Betul anda dengan saudara Joe?”.Suara laki-laki dari sebrang.Bukan Rin.
“Ya betul. siapa ini?”
“Anda harus cepat kerumah sakit!.Saudari Rin dalam keadaaan kritis”.
Kaget setelah mendapat kabar seperti itu,telfon genggamnya langsung dilepas.Kunci mobil dan tancap gas.

03:19.Sampai di ruang yang dituju,Joe melongok ingin melihat keadaan Rin.Tambahan oksigen di hidungnya.Kepalanya yang di perban terlihat bercak darah.Irama jantungnya naik turun tak beraturan.Sesaat dokter keluar.

“Bagaimana dok keadaanya?”
“Anda Joe?”
“Ya,saya.”
“Kami mendapati Rin sudah dalam keadaaan tragis. Ia korban tabrak lari. Itu pun setelah ia dibawa oleh tukang becak yang melihat. Jika tidak, kami tidak tahu apa yang terjadi.Tadi Rin terus memanggil-manggil nama anda.Karena tidak tahu apa yang harus kami perbuat,kami hubungi anda”.Agak lama dokter terdiam.

Hati Joe miris,ia tidak tahu mengapa ini terjadi.Ada apa malam-malam begini Rin keluar.

“Sabarlah Joe,saya tahu apa yang anda rasakan.Teruslah berdoa kepada Tuhan.Kami sudah berusaha semaksimal mungkin.Silahakan masuk dan jenguklah,saya ada urusan sebentar.”

Segera Joe masuk,duduk yang seperti Rin pernah lakukan saat Joe sakit.Menggenggam tangannya dan mengecup keningnya.Air matanya menetes.baru kali itu dia menangis setelah sepuluh tahun lebih.terakhir saat di tingkat dasar.

“Joe…” Rin bersuara tapi matanya masih tertutup.
“Rin,aku disini…. jangan pergi Rin,aku akan selalu menemanimu”.Rin membuka mata perlahan lalu menegok ke arah Joe dan tersenyum kecil.
“Joe… ada yang ingin aku tanyakan padamu”
“Katakanlah, katakan apa saja.Aku masih dan akan selalu disampingmu.”
“Apakah kau mencitaiku?”.Joe hanya mengagguk,air matanya terus menetes di genggaman tangan mereka.
“Aku di jodohkan dengan anak dari teman ayahku,tapi aku tidak mau.Maukah kau menikahiku Joe?”.Suara Rin semakin berat namun ia memaksa bicara.
“ya aku akan segera melamarmu kalau perlu saat ini aku akan menghadap ayahmu,walaupun kita di pisahkan oleh agama,aku tetap mencintaimu dan akan melamarmu”
“sungguh?”
“ya….”
“kalau begitu segeralah datang pada ayahku,dan katakanlah bahwa kau mencintaiku”.Sambil menggerakkan tangan kirinya,dan menggenggam tangan Joe dua pasang tangan kini saling bertemu.

Akhirnya joe beranjak bermaksud ingin datang pada ayah Rin.Baru saja Joe membuka knop pintu,tiba-tiba tiiiiiiiiiitt……….. suara itu terdengar panjang.Detak jantung Rin berhenti seketika,ia di panggil oleh TuhanNya.Joe jatuh terkulai lemas di depan pintu. Hanya tangisan membawanya di saat yang bersamaan.Adzan subuh dari masjid rumah sakit terdengar.saat itu pukul 04:05.

TAMAT

1 komentar: